MOTOR Plus-online.com - Balapan seru di ARRC Mandalika 2024 pastinya kelas SS600.
Kelas supersport 600 cc ini, banyak diisi pembalap asal Indonesia yang kompetitif.
Pastinya Astra Honda Racing Team (AHRT) paling disorot, dengan skuat kombinasi pembalap senior dan junior.
Seperti nama familiar Rheza Danica, yang duet dengan Adenanta Putra, Veda Ega dan Fadillah Arbi.
Tidak lupa Dimas Ekky Pratama dari tim MS Glow, lalu Wahyu Nugroho dari Yamaha Racing Indonesia.
Veda Ega pastinya paling disorot, karena bisa raih pole position di sirkuit Mandalika.
Sayangnya pembalap asal Gunung Kidul ini, di Race 1 sempat melebar dan finish posisi ke-5.
Makanya di Race 2, putra pembalap senior Sudarmono ini mau balas dendam.
Balapan dimulai dimana Veda Ega dan Adenanta, kejar-kejaran dengan Azroy Hakeem, pembalap Boon Siew Honda Malaysia.
Ketiganya bisa gunakan potensi Honda CBR600RR, yang jadi motor paling update di SS600.
Baca Juga: Hasil Race 1 SS60 ARRC Mandalika 2024, Veda Ega Bikin Gregetan Adenanta Putra Amankan Podium
Pembalap Honda lain seperti Thanat Laoongplio dari Honda Thailand, juga kompetitif dan bisa rebut posisi terdepan.
Namun posisi 1 bisa direbut Adenanta, diikuti Veda Ega yang menyalip Thanat sambil sedikit senggolan.
Azroy Hakeem juga tidak mau kalah, dan duel dengan Adenanta jadi highlight di 5 lap terakhir.
Sayangnya, Azroy kena senggolan dengan Thanat, membuat keduanya gagal raih podium.
Kesempatan ini dimanfaatkan Veda Ega, serta rekan setim Thanat, Kiattisak Singhapong.
Akhirnya balapan dimenangkan Adenata, diikuti Veda Ega lalu Kiattisak, artinya Honda kuasai podium lagi nih.
Pembalap yang pakai Yamaha YZF-R6 posisi paling terdepan, adalah Wahyu Nugroho yang finish ke-6.
Meski demikian, klasmen sementara SS600 ARRC 2024 masih dipegang Aphiwat Wongthananon.
Pembalap Yamaha Tekhne Thailand ini, bertengger paling atas dengan 124 poin.
Setidaknya kemenangan Race 2 dan podium 3 di Race 1, membuat Adenanta bisa tempel Aphiwat dengan selisih cuma 8 poin.
| Penulis | : | Reyhan Firdaus |
| Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR