Baru-baru ini, keluarga korban yaitu Landon Embry melayangkan gugatan kepada Tesla.
Mengutip Reuters, keluarga Embry mengklaim bahwa software asisten pengemudi dan fitur keselamatan lainnya cacat dan tidak memadai.
Perusahaan milik Elon Musk itu diminta untuk memperbarui sistem keamanan Autopilot.
Misal kamera AI harus mampu mendeteksi bahaya seperti motor saat berdekatan dengan mobil.
Lalu Tesla diminta untuk membuat sistem pengereman otomatis untuk memperlambat laju mobil sehingga tidak terjadi tabrakan.
Sayangnya pabrikan mobil listrik itu belum memberikan komentar.
Hingga kini fitur asisten pengemudi Autopilot dan Full Self-Driving Tesla telah memakan dua korban pemotor.
Pada April lalu sebuah mobil Tesla Model S sedang dalam mode Full Self-Driving menewaskan seorang pengendara motor berusia 28 tahun di wilayah Seattle.
Source | : | Reuters.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR