MOTOR Plus-online.com - Jas hujan jadi riding gear yang wajib dimiliki bikers Indonesia.
Meski bulan Agustus ini masih musim kemarau, beberapa kali hujan turun di beberapa daerah.
Untuk tipe jas hujan, banyak bikers masih memfavoritkan tipe rubber atau karet.
Jas hujan karet dianggap lebih awet dan kuat, dibanding bahan seperti parasut.
Padahal, jas hujan karet punya beberapa poin minus, yuk kita simak apa saja.
Pertama, jas hujan bahan karet lebih berat dibanding material parasut.
Otomatis saat dipakai berasa lebih berat, namun masih dianggap masuk akal buat banyak orang.
Selain itu, jas hujan karet juga lebih tebal saat dilipat, tidak bisa ditekan tipis seperti bahan parasut.
Buat motor yang bagasinya terbatas, pasti jadi bahan pertimbangan nih.
Terakhir, jas hujan karet dianggap lebih panas saat dipakai, jadi lebih gampang keringatan saat dipakai.
Baca Juga: Kata Ahli Cara Menyimpan Jas Hujan Seperti Ini Ternyata Malah Bikin Cepat Rusak
Namun kelebihan jas karet, pastinya awet dan lebih kuat menahan gempuran air.
"Jas hujan karet masih best seller, karena sudah terbukti awet dan tidak mudah bocor," jelas Daniel Spencer, General Manager GMA Product Series.
GMA Product Series sendiri memasarkan jas hujan merek ASV, yang punya pilihan bahan karet dan parasut.
Untuk jas hujan ASV karet, Daniel bilang punya beberapa keunggulan sehingga jadi favorit.
"Bahannya rubber PVC 0,35 mm, masih lentur dan tidak terlalu berat," tukas Daniel.
Modelnya juga tidak kembung, dan tersedia ukuran L sampai terbesar terbesar XXXL.
Biar enak buat riding, ada kantong penyimpanan di depan untuk menyimpan kunci motor misalnya.
Bagian resleting yang rawan rembes, makin dilindungi lapisan karet dan ada kancing biar tertutup sempurna.
"Lalu modelnya pakai press, bukan jahitan sehingga tidak ada lubang, otomatis makin tahan hujan," tutup Daniel.
Nah, kalau brother sendiri lebih suka jas hujan karet atau parasut nih?
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR