MOTOR Plus-online.com - Pembalap Wahyu Nugroho bikin kejutan di Yamaha VR46 Master Camp.
Pembalap asal Boyolali ini, raih 3 dari 4 medali di sekolah balap, yang berlokasi di Motor Ranch VR46, Tavullia Italia.
Sekolah milik Valentino Rossi ini, sudah 13 kali menggelar pelatihan untuk pembalap muda Yamaha.
Selain Wahyu Nugroho, kelas 2024 juga diisi Gonzalo Sanchez Melendez (Spanyol), Takumi Takahashi (Jepang), Aymon Bocanegra (Peru) sampai Md Adamhaikal Bin Jahar (Malaysia).
Berlangsung 7-12 Agustus kemarin, Wahyu Nugroho latihan beragam tipe motor.
Misalnya Yamaha YZ85 modifikasi supermoto, untuk latihan kelas MiniGP di sirkuit karting.
Pembalap kelahiran 14 Januari 2003 ini berhasil raih podium runner-up.
Lanjut ke sesi Flat Track, para pembalap dilatih langsung Marco Belli, juara flat track asal Italia.
Naik Yamaha YZ250, latihan Flat Track dikenal jadi favorit pembalap Eropa, untuk melatih insting grip dan power slide.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Wahyu Nugroho Bakal Berguru di Padepokan Valentino Rossi VR46 Master Camp
Makanya pembalap Moto2 Yamaha Mastercamp yaitu Ayumu Sasaki, ikutan turun juga.
Saat kompetisi flat track digelar, Wahyu Nugroho raih posisi ke-4, dengan coach Andrea Migno.
Paling galak, jelas saat sesi kompetisi naik Yamaha YZF-R3, yang dipakai balapan global seperti WSS300.
Karena khatam balapan supersport, Wahyu Nugroho bisa raih podium ke-2 dari hasil superpole.
Balapannya digelar di Pomposa Circuit, yang sering dipakai para VR46 Riders untuk latihan.
Rekan setim Ayumu Sasaki yaitu Jeremy Alcoba, juga mengawal di latihan sampai fisiogym.
Makanya banyak informasi soal balapan kelas internasional, untuk upgrade skill dan mental para pembalap muda.
"Saya akan membawa pengalaman dan pengetahuan dari sini, dan mencoba menerapkannya buat kehidupan sehari-hari,” ucap Wahyu Nugroho.
Saat ini Wahyu Nugroho fokus balapan supersport SS600, di ARRC 2024 bersama Yamaha Racing Indonesia.
Semoga nanti Wahyu Nugroho bisa lanjut balapan motor internasional ya!
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR