MOTOR Plus-online.com - Berita bengkel nakal yang getok harga kembali menghangat.
Kali ini dialami pemilik motor Honda CBR150R custom, yang kena tarif Rp 1,5 juta untuk servis kopling.
Biaya segitu dipatok bengkel, yang berlokasi di kawasan Jalan Wolter Mongisidi, Petogogan Kebayoran Baru, Jaksel.
Kesal kena biaya segitu, pemilik motor unggah video cekcok-nya dengan pemilik bengkel di akun TikTok @akuninfo64.
Tidak heran beritanya segera viral, dan netizen ramai mencari akun media sosial bengkel tersebut.
Rupanya buntut video viral itu, pemilik motor malah dilaporkan polisi.
"Dan anehnya si bu itu malah laporin saya ke pihak berwajib padahal yang saya post video dia bukan saya aja," tulis akuninfo64.
Percakapan via WA-nya diperlihatkan, dengan petugas dari Polres Jakarta Selatan.
"Sy Aiptu Anik dr Polres Jaksel. Ini ada ibu2 bengkel daerah Tendean mau buat laporan atas berita di tiktok."
Pemilik motor membalas, kalau bengkel tersebut memang banyak laporan main getok harga.
Baca Juga: Bengkel Nakal di Jaksel Getok Rp 1,5 Juta Buat Servis Kopling, Netizen Langsung Silaturahmi
Petugas yang di percakapan bernama Aiptu Anik bilang begini.
"Ini mau diselesaikan baik2 atau proses pak. Kalau baik2 ditunggu skrg ke polres Jaksel bisa pak, ini ibu bengkelnya ada di polres."
Lengkapnya bisa brother cek dalam video DI SINI.
AKP Risma Silalahi selaku Kaur Mitra Subbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya kasih keterangan.
"Untuk update pengendara belum ada LP (laporan)" kata Risma dikutip dari GridOto.com, Rabu (21/8/2024).
"Namun masih didalami oleh Bhabinkamtibmas bersama tiga pilar (Satpol PP, TNI dan Polri) ke TKP mengecek benar atau tidak," lanjutnya.
AKP Risma bilang, pemilik motor jika mengalami kasus getok harga, mestinya segera membuat laporan.
"Agar pihak kepolisian bisa mengecek kebenaran atas kejadian tersebut. Takutnya hanya konten lainnya," sambungnya.
Ini juga jadi pelajaran buat bikers lain, untuk waspada akan bengkel nakal getok harga.
Jika merasa harga tidak masuk akal dan kemahalan, bisa lapor pihak kepolisian yang berwenang di wilayah tersebut.
| Penulis | : | Reyhan Firdaus |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR