MOTOR Plus-online.com - Fracesco Bagnaia adalah salah satu murid Valentino Rossi di akademi VR46.
Walau punya hubungan baik sebagai murid dan guru, ada hal di diri Rossi yang tidak disukai Bagnaia.
Hal itu adalah strategi perang psikologis untuk menjatuhkan lawan di MotoGP.
Valentino Rossi dikenal mampu memainkan psikologis untuk menumbangkan lawan-lawannya secara mental.
Hal tersebut juga diakui mantan crew chief atau kepala mekanik Yamaha, Ramon Forcada.
"Valentino ahli perang psikologis, sampai dia menemukan pembalap yang lebih pintar darinya," ucap Ramon Forcada dikutip dari Crash.net.
"Kami telah melihat banyak pembalap yang telah dia (Rossi) hancurkan secara mental selama kariernya," sambungnya.
Francesco Bagnaia tegas menolak untuk melakukan strategi tersebut.
"Saya bukan orang yang menyukai strategi seperti itu," kata Francesco Bagnaia dikutip dari Corsedimoto.com.
"Saya tidak menyukainya, karena menurut saya hasil berbicara lebih keras daripada kata-kata," lanjutnya.
"Dan itulah satu-satunya hal yang menarik minat saya," tambah pembalap nomor start 1 itu.
Sebelumnya pada konferensi pers MotoGP Austria, Marc Marquez mendukung Pecco Bagnaia untuk perebutan gelar juara dunia 2024.
Tujuannya agar skuat pabrikan Ducati punya dua pembalap yang kuat musim depan.
Beberapa orang menganggap kalau Marquez sedang memainkan psikologis Bagnaia.
Namun pembalap Italia itu tidak ambil pusing terkait hal tersebut.
"Hal-hal ini tidak mempengaruhi saya," ucap Pecco Bagnaia.
"Dari sudut pandang saya, perang psikologis selalu ada, tapi menurut saya efeknya bisa lebih buruk," jelasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR