MOTOR Plus-online.com - Penggemar motor matic kecil Yamaha Mio masih bisa beli yang baru harganya terjangkau.
Kaget Yamaha Mio Sporty baru masih dijual di dealer harganya Rp 20 jutaan.
Yamaha Mio memang sempat menjadi pelopor skutik di Indonesia dan langsung diburu masyarakat.
Sebelum tren motor matic seperti sekarang, Mio menjadi tulang punggung penjualan Yamaha.
Pertama kali meluncur tahun 2002 skutik kecil bermesin 110 cc ini akhirnya resmi stop produksi tahun 2013 silam.
Karena sudah tidak lagi dijual, tapi harga bekas rekondisi Yamaha Mio harganya selangit.
Khusus yang mau nostalgia dengan Yamaha Mio ternyata versi barunya masih dijual di dealer.
Bukan di Indonesia tapi di negara tetangga Filipina, Mio terbaru masih dijual.
Skutik yang masih menggunakan karburator ini masih dijual di Filipina dengan nama Mio Sporty.
Baca Juga: Kembaran Yamaha Mio Terbaru Resmi Meluncur Bagasi Super Luas Bisa Muat 2 Helm
Baca Juga: Adu Matic Dibawah Rp 20 Juta, Mending Yamaha Mio M3 Atau Gear 125?
Dikutip dari laman resmi yamaha-motor.com.ph, Mio Sporty dijual di dealer Yamaha Filipina dengan empat pilihan warna.
Selain hitam doff dan biru doff, Mio Sporty ini juga ada pilihan warna Cyan dan Magenta.
Di Filipina, motor baru Yamaha Mio Sporty ini dipasarkan mulai 73.900 Peso Filipina atau setara Rp 20 jutaan.
Dari desainnya, Yamaha Mio Sporty yang dijual di Filipina sama dengan yang sempat beredar di Indonesia.
Bagian headlamp, bodi sampai lampu belakang mirip dengan Mio Smile.
Lampu sein yang menyatu dengan lampu senja, kombinasi bentuk ini menggambarkan seperti sedang tersenyum.
Kesamaan lainnya adalah pada speedometer yang masih analog, sementara varian motor matic Yamaha terbaru sudah menggunakan digital.
Untuk mesinnya, Yamaha Mio Sporty ini memakai mesin 114 cc yang mampu memuntahkan tenaga maksimum 75 hp pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 7,2 Nm pada 5.500 rpm.
Sementara di Indonesia, generasi penerus Mio dilanjutkan Mio Z, Mio M3, Yamaha Gear dan Yamaha FreeGo.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR