Baca Juga: Hari Ini Balap Motor Listrik Konversi Perdana di Indonesia, Tiket Gratis Kok Menang Banyak
Fitur akan secara otomatis aktif mengisi listrik ke baterai saat menutup selongsong gas.
"Tahap low itu saat lepas gas misalnya lagi meluncur dari atas gunung dengan kecepatan minimal 50 km/jam, kalau hal itu dilakukan selama 212 menit, bisa mengisi baterai dari kondisi 0% sampai ke 100 %," jelas Ilman.
Sedangkan tahap medium bisa dilakukan ketika motor listrik bikinan Semarang ini lakukan pengereman saat melewati turunan.
"Tahap medium kalau motor mencapai kecepatan di atas 50 km/jam, kemudian lakukan pengereman bisa isi daya baterai sendiri," jelas Ilman.
"Misal dari atas (puncak jalanan pegunungan) kondisi batarai 0 %, saat turun ke bawah banyak pakai rem, jika hal itu dilakukan selama 120 menit bisa memenuhi daya baterai sampai penuh," tambahnya.
Regenerative braking tahap high merupakan kombinasi ketika melepas gas dan penggunaan rem.
"Sedangkan tahap high merupakan kombinasi antara melepas gas dengan rem," jelas Iman.
"Jika hal itu dilakukan di atas kecepatan 50 km/jam selama 80 menit baterai bisa full," tuturnya.
Oya, data di atas merupakan klaim pengetesan dari Polytron.
Hasil di kondisi jalan bisa berbeda tergantung dari kondisi lalu lintas dan gaya berkendara.
Namun kalian juga tidak bisa mengandalkan 100% regenerative braking ini untuk mengisi daya baterai sepenuhnya.
Sebab akan sangat sulit mencari kondisi jalan yang ideal untuk melakukan pengereman berpuluh-puluh menit seperti itu.
Setidaknya, adanya fitur ini bisa sedikit-sedikit membantu menambah jarak tempuh kalian saat menggunakan motor listrik Polytron.
KOMENTAR