Fakta Pembatasan Pertalite Belum Pasti 1 Oktober 2024 Diungkap Menteri ESDM

Ahmad Ridho - Rabu, 25 September 2024 | 07:15 WIB
Dok GridOto
Pembatasan Pertalite yang semula berlaku 1 Oktober 2024 kemungkinan batal dikatakan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

MOTOR Plus-online.com - Pemerintah berencana untuk membatasi penjualan BBM bersubsidi dengan penggunaan QR Code Pertamina.

Fakta pembatasan Pertalite belum pasti mulai 1 Oktober 2024 diungkap Menteri ESDM.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan pembatasan Pertalite dan Solar berlaku bulan depan.

Namun demikian sampai saat ini kebijakan pembatasan masih dalam proses.

Awalnya pemilik kendaraan roda empat wajib mendaftar QR Code Pertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar.

Tujuan pembatasan bensin subsidi ini agar tepat sasaran dan bisa dinikmati masyarakat kurang mampu.

Kebijakan sebelumnya pembatasan Pertalite akan mengacu pada kapasitas mesin mobil di atas 1.400 akan dilarang.

Namun disaat masyarakat sudah banyak yang mendaftar QR Code Pertamina agar tetap bisa membeli Pertalite dan Solar, aturan mendadak berubah.

Pemerintah memutuskan untuk menyerahkan pelaksanaan kebijakan ini kepada pemerintahan baru.

Baca Juga: 2 Jenis Kendaraan yang Masih Boleh Beli Pertalite di SPBU Pertamina Mulai 1 Oktober 2024

Baca Juga: Resmi Berlaku Mulai 1 Oktober 2024 Masyarakat Pemilik Kendaraan Ini Dilarang Beli Pertalite

Aturan pembatasan Pertalite menunggu keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Penundaan ini dikarenakan kebijakan tersebut masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.  Hal ini diungkap oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah menggodok aturan ini dengan hati-hati. 

"Feeling saya sih belum akan diterapkan (1 Oktober 202)," ungkap Bahlil di Kementerian ESDM, yang dilansir dari Kontan.co.id (20/9/2024). 

Bahlil mengatakan, Pemerintah ingin memastikan bahwa ketika kebijakan tersebut diberlakukan, penerapannya bisa mencerminkan keadilan.

Serta menyasar pihak-pihak yang benar-benar berhak menerima subsidi BBM.

Yaitu terkait penyaluran subsidi yang tepat sasaran, untuk diberikan kepada masyarakat yang memang membutuhkan. 

Pemerintah terus melakukan kajian agar mekanisme pembatasan penjualan BBM bersubsidi bisa efektif.

Tanpa merugikan masyarakat yang berhak dan memastikan tidak terjadi penyalahgunaan.

Baca Juga: Motor Adventure Asal Italia Siap Jegal Suzuki V-Strom 250 SX Harganya Lebih Murah

"Nah, karena itu sekarang kita lagi godok," imbuh Bahlil.

Meskipun rencana pembatasan ditunda, harga BBM tetap mengikuti harga yang berlaku sesuai dengan kondisi aktual di pasar minyak mentah dunia. 

Pemerintah terus memantau kondisi pasar, serta dinamika harga minyak dunia dalam menetapkan kebijakan terkait harga dan distribusi BBM.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan kuota BBM bersubsidi akan dijaga agar distribusinya tetap lancar dan tepat sasaran.

Pada tahun sebelumnya, Pertamina berhasil mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi dengan tetap berada di bawah batas kuota yang ditetapkan pemerintah. 

Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui proses digitalisasi, termasuk penerapan kewajiban penggunaan QR code dalam pembelian solar.

"Tahun ini kita juga dorong QR code untuk Pertalite. Kita harapkan bisa lebih optimal lagi penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran sehingga kita bisa jaga kuota," jelas Fadjar, dikutip dari Kontan.co.id (20/9/2024). 

Meski begitu, Fadjar tak merinci angka pasti terkait kuota penyaluran BBM bersubsidi, maupun memberikan kepastian apakah stok akan mencukupi setelah adanya penundaan pengetatan subsidi BBM.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular