MOTOR Plus-Online.com - Banyak momen berharga saat gelaran MotoGP Mandalika 2024, termasuk berada di atas motor listrik yang enggak sembarangan.
Begini rasanya dibonceng motor listrik spek balap dunia di Sirkuit MotoGP Mandalika 2024, berawal dari persiapan yang cukup Panjang.
Hal tersebut dialami Dian Gemiano yang mengikuti program dengan nama Moto EX2.
Program tersebut digagas Ducati yang bekerja sama dengan para sponsor.
Pria dengan sapaan akrab Gemi itu berkesempatan dibonceng motor listrik yang dipakai di ajang balap kelas dunia, yaitu MotoE.
Dengan begitu, menurutnya, proses sebelum bisa berada di atas motor tersebut terbilang ketat.
"Kita langsung diminta mengisi formulir consent, keselamatan dan lain-lain," ungkap Gemi kepada MOTOR Plus-Online, Selasa (1/10/2024).
"Semalam sebelumnya, mereka udah kasih warning sama kita, enggak boleh minum alcohol, pagi-pagi enggak boleh minum kopi, teh. Jadi memang ketat banget persiapannya," lanjutnya.
Baca Juga: Fakta Sepinya Penonton MotoGP Mandalika 2024 Kalau Lihat Bagian Ini
Baca Juga: Video Marshal Rekam Momen Paling Mengharukan di MotoGP Mandalika 2024
Setelah mengisi formulir, Gemi dan lainnya diarahkan ke ruang medis MotoGP untuk pemeriksaan Kesehatan.
"Yang dicek itu tekanan darah, detak jantung, dan tes kadar alkohol. Jadi bisa enggak lolos tuh," tuturnya.
Ketatnya pemeriksaan, menurut Gemi, baru terjawab setelah membonceng motor listrik.
Ia mengatakan, awalnya sempat takut saat akan menaiki Dicati V21L.
"Sebelumnya saya tidak ada pengalaman naik motor-motor ngebut, sempat takut juga," kata Gemi.
Setelah dibonceng dan diajak keliling satu putaran, Gemi merasakan performa motor berwarna hitam itu.
"Yang boncengin saya Franco Battaini, dulunya rider MotoGP, sekarang jadi test rider di Ducati," katanya.
"Karena e-bike, akselerasinya mantap sih. Jadi pas gas pertama tuh langsung kenceng banget. (Bahkan) dia (sempat) wheelie, akselerasi pertama langsung wheelie. Speednya gila sih, enggak nyangkan speednya sekencang dan semenakutkan itu. Tapi lama-lama seru sih," akunya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR