Baca Juga: Lupakan Pertalite, Pertamax Turun Harga Lagi Selisih Cuma Rp 2 Ribuan Pengeluaran Makin Irit
Warga lain yang ditemui di SPBU Jalan Arifin Ahmad juga merasa dirugikan karena lupa mendaftarkan MyPertamina.
"Saya memang sudah lihat beritanya beberapa waktu lalu, katanya mulai 1 Oktober harus pakai QR code, tapi saya lupa daftarnya. Harusnya sosialisasinya lebih banyak lagi jelang diterapkan biar masyarakat tidak lupa," ujarnya.
Kebijakan baru ini langkah Pertamina untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
Banyak warga berharap sosialisasi lebih intens dilakukan, terutama melalui media yang lebih luas.
Di SPBU Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, salah seorang warga, Eki yang baru saja mengetahui penerapan aturan ini berharap pemerintah memberikan tenggang waktu agar masyarakat yang belum mendaftar QR code bisa segera melakukannya.
"Jangan langsung diberlakukan tanpa ada waktu tenggang. Ini kan tiba-tiba banget, jadi banyak yang kaget dan kesulitan," kata Eki.
Pertamina sendiri telah menyiapkan sistem digitalisasi untuk distribusi BBM subsidi guna menghindari penyelewengan dan memastikan distribusi yang lebih transparan.
Bagi warga yang belum mendaftarkan diri untuk mendapatkan QR code, diimbau segera melakukan pendaftaran melalui aplikasi MyPertamina.
Sementara itu, salah seorang petugas SPBU di Jalan SM Amin Pekanbaru juga mengakui adanya kebingungan di kalangan masyarakat.
"Lumayan banyak yang datang ke sini belum tahu soal aturan ini, tapi kami tetap mengikuti arahan dari Pertamina untuk menerapkan QR code sejak 1 Oktober. Memang ada juga yang BBMnya hampir habis saat datang, tapi kami tentu tidak bisa berbuat lebih dari kewenangan kami, nanti kami yang kena jadinya," ujar petugas perempuan tersebut.
KOMENTAR