Planetary gear dihubungkan dengan rantai ke step up gear.
Sementara tugas step up gear meningkatkan putaran crankshaft mesin menjadi 1,14 kali.
Artinya saat putaran mesin sekitar 14.000 rpm maka putaran impeller supercharger H2 akan menjadi 130.000 rpm.
Sementara Honda mengandalkan blower elektronik untuk memadatkan udara ke saluran intake.
Keuntungannya, pipa-pipa penghubung hilang, sehingga bobot motor bisa lebih ringan.
Pada prototipe Honda, terlihat posisi supercharger dan ruang plenum tertutup yang diisi dengan udara terkompresi terletak di atas katup gas.
Namun konsep yang ditampilkan baru sekedar rangka kosong, tidak memiliki sistem intake lainnya sehingga tidak jelas bagaimana udara lainnya akan disalurkan, atau bagaimana tangki bahan bakar akan dipasang.
Baca Juga: Kalau All New Honda Scoopy 2025 Kemahalan Bisa Pilih Motor Murah Ini Harga di Bawah Rp 10 Juta
Selin itu, tidak dijelaskan seberapa besar supercharger elektrik akan memengaruhi sistem kelistrikan sepeda motor.
Hal ini berimbas ke pertanyaan, sebesar apa alternator dan aki yang digunakan untuk memasok arus listrik agar supercharger elektrik dapat bekerja signifikan.
Yang pasti sasisnya pakai tabung baja yang relatif sederhana dan terdapat single swing arm yang jadi ciri khas motor superbike Honda.
Sekilas desain swing arm, fork dan rem depan sangat mirip dengan CB1000R.
Honda rencananya akan membuat motor ini sebagai produk massal alias dijual untuk umum.
Jadi penasaran kapan motor baru mesin V3 Supercharger ini meluncur.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR