Bahlil menekankan pentingnya penyaluran subsidi energi tepat sasaran.
Dia pun mengkritisi penggunaan BBM bersubsidi oleh kendaraan berpelat hitam yang bukan merupakan angkutan umum, seperti truk tambang, pengangkut kelapa sawit, atau kendaraan pabrik.
Menurut dia, memberikan subsidi kepada kendaraan tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal subsidi yang ditujukan bagi masyarakat yang berhak.
"Enggak enak dong pelat hitam dapat (subsidi) ternyata yang dia urus bukan angkutan umum, dia angkutan tambang dia, atau angkutan sawit, atau angkutan barang pabrik. Masa dikasih solar atau kasih minyak subsidi," kata Bahlil.
Sebelumnya, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah sempat berjanji untuk memberikan tarif khusus untuk pembelian BBM kepada ojol.
Menteri Perhubungan saat itu, Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa rencana tersebut telah dibahas bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kementerian Perhubungan tadi bisik-bisik dengan Pak Deputi Menkomarves bersama Pak Luhut menjanjikan hal-hal yang bermanfaat bagi om dan tante. Doakan ini berjalan dengan baik nanti. Kalau itu terjadi maka ada yang menarik bagaimana kita akan memberikan harga secara khusus bahan bakar pada om dan tante,” ujar Budi Karya dalam acara Percaya Indonesia Merdeka dari Polusi yang diselenggarakan oleh Grab Indonesia di Jakarta, Senin (26/8/2024).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ungkap Ojol Tak Akan Dapat BBM Subsidi, Bahlil: Yang Berhak Kendaraan Berpelat Kuning!
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR