"Banyak custom karena memang part racing motor ini nyaris enggak ada, harus cari yang kompatibel," ingat Ken.
Contohnya head cylinder, camshaft sampai per klep, yang akhirnya pakai per kopling karena mirip.
"Klep pakai titanium 31 mm buat in, lalu 26 mm buat ex-nya, untuk rasio kompresi jadi 13,5:1," rinci Ken.
Buat pengapian, Ken pilih throttle body SUM Racing 34 mm, serta ECU pakai aRacer RC Super X.
"Karena khusus balap, pengapian model total loss dan starternya pakai jumper," lanjut Ken.
Saat dyno pertama, tenaganya sudah 21 dk meski grafiknya di rpm 8.000 rpm keriting.
"Jadinya sebelum balap, kita setting ulang dan atasnya lebih bagus, mungkin on-wheel dapat 25 dk," tegas Ken.
Mesin sudah galak, Ken juga upgrade area kaki-kaki dan bodi biar enak dipandang.
Cat pakai warna biru muda, yang terinspirasi Porsche Taycan dan akhirnya jadi nama motornya.
Editor | : | Ahmad Ridho |