Kasus Pertalite Disulap Jadi Pertamax, Pemilik Kendaraan Pindah Isi Bensin ke SPBU Kerang

Ahmad Ridho - Kamis, 27 Februari 2025 | 15:43
Foto ilustrasi SPBU Shell
Instagram.com/shell_indonesia
Instagram.com/shell_indonesia
Foto ilustrasi SPBU Shell

MOTOR Plus-online.com - Kabar menghebohkan ketika Pertalite dioplos jadi Pertamax muncul ke permukaan.

Para pemilik kendaraan ramai-ramai pindah isi bensin ke SPBU Shell atau kerang karena kecewa.

Pertalite disulap jadi Pertamax menyita perhatian publik karena bisa menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.

Dikutip dari Tribunnews.com, kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023 yang diungkap Kejaksaan Agung (Kejagung) bikin geger.

Diduga ada praktik culas bos Pertamina Patra Niaga mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.

Karena kejadian itu, warga kecewa dan kini mulai beralih mengisi bahan bakar minyak(BBM) dari Pertamina ke Shell.

Pantauan Tribun di SPBU Shell Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat banyak pengendara sepeda motor berbondong-bondong ke SPBU Shell.

Pantauan Tribun di SPBU Shell Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat banyak pengendara motor berbondong-bondong ke SPBU Shell.

"Saya awalnya isi Pertamax, tapi sejak harganya naik, terus sudah ada feeling juga sih, kayak nggak yakin gitu. Terus juga banyak yang kendala karena isi Pertamax itu motor jadi sering trouble atau tangki jadi kotor. Makannya saya beralih ke Shell," kata salah satu pengendara sepeda motor Julian (31) dikutip dari Tribun, Rabu(26/2/2025).

Baca Juga: Bukan Dioplos dengan Pertalite, Pertamina Tambah Zat Ini ke Pertamax Diklaim Biar Makin Bagus

Baca Juga: Buruan ke SPBU Vivo, Harga BBM Lawan Pertalite Turun Segini Jelang Akhir Februari 2025

Julian mengaku tidak mempersoalkan harga BBM Shell yang lebih mahal dari Pertamina. Terpenting kata dia kualitasnya lebih baik.

"Walaupun harganya lebih mahal dikit, ya lebih percaya saja sih. Biasanya saya belinya itu kalau nggak yang Shell V-Power bisa juga yang Shell Nitro," kata Julian.

Terpisah, pantauan Tribun di tiga SPBU Pertamina yakni di Palmerah Utara, KS Tubun dan Penjernihan terlihat antrean kendaraan bermotor lebih banyak yang mengisi BBM jenis Pertalite dibandingkan Pertamax.

Salah satu pengendara sepeda motor bernama Fendi (42) di SPBU Pertamina Palmerah Utara terlihat mengisi bahan bakar secara self-service​ jenis Pertalite.

Saat ditanya, Fendi mengaku sebelumnya selalu menggunakan Pertamax. Namun, sejak harga Pertamax naik dan muncul kabar dugaan oplosan, ia memutuskan beralih ke Pertalite karena khawatir akan dampaknya pada mesin kendaraan.

"Saya kecewa banget sih, karena saya pemakai (Pertamax) juga. Tapi apa boleh dikata. Untungnya sih ini mesinnya masih aman ya, nggak kenapa-kenapa. Jadi saya buru-buru ganti saja dah, daripada kena," kata Fendi.

Meski begitu, nyatanya masih ada pengendara yang tetap menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya.

Apis (39), salah satu konsumen yang ditemui Tribun di SPBU KS Tubun, Jakarta Pusat mengaku sejauh ini sepeda motornya tidak mengalami masalah saat diisi dengan menggunakan Pertamax. "Saya sih selama ini biasa saja sih pakai Pertamax, nggak ada perubahan sih. Mesin juga aman. Saya juga melihat bensinnya warna apa gitu, nggak sih nggak ada campurannya. Soalnya beda rasanya kalau pakai Pertalite, lebih enteng ini (Pertamax)," ujarnya.

Namun, dirinya mengatakan sempat curiga dengan Pertamax dan beralih menggunakan BBM non-subsidi, Shell.

"Kecewa sih iya kecewa ya, apalagi saya selalu pakai Pertamax. Percuma dong saya beli Pertamax tapi kualitasnya Pertalite. Saya sempat beralih ke Shell, karena saya curiga takutnya benar-benar dioplos, tapi saya rasakan sih nggak ya ternyata, jadi balik lagi ke sini (Pertamax)," ujarnya.

Editor : Ahmad Ridho

TERPOPULER