Sejauh bilahnya utuh, kondisi water pump serta sabuk kipasnya terpasang dengan baik, ia bisa bekerja mendinginkan air radiator.
Namun, karena menggunakan tenaga mesin dan berotasi sesuai dengan putaran mesin, kipas mekanis ini cukup melahap tenaga mesin
Selain itu, embusan angin yang dihasilkannya pun sesuai dengan
kondisi putaran mesin.
Hal ini membuatnya tidak cocok dengan mesin modern dengan kompresi tinggi yang menghasilkan panas yang tinggi pula.
(BACA JUGA: Masalah-masalah Pada Kipas Pendingin, Bisa Bikin Overheat Bro!)
2. Kipas Vicous
Kipas viscous merupakan pengembangan dari jenis kipas manual.
Walau tetap menggunakan tenaga mesin untuk memutarnya, tapi kipas viscous bekerja secara independen alias tidak selalu mengikuti kecepatan putaran mesin.
Sistem ini bekerja dengan mengombinasikan fluida yang berfungsi sebagai kopling dengan logam bi-metal yang berfungsi untuk mengunci gerakan kipas.
Apabila temperatur luar tidak terlalu panas, maka putaran fan akan menurun secara sendirinya.
Jika suhu meningkat, maka oli dan bi-metal pada viscous akan bereaksi sehingga kecepatan putaran kipas akan meningkat untuk membantu menjaga temperatur mesin konstan.
(BACA JUGA: Apa Fungsi Radiator Coolant di Sistem Pendingin Mesin Mobil? Ini Penjelasannya Singkatnya)
Kipas elektrik tidak lagi terhubung secara langsung dengan mekanikal pada mesin saat beroperasi.
Kipas elektrik ini memiliki hembusan angin yang stabil karena dihasilkan oleh dinamo yang berdiri secara independen.
Kipas elektrik ini dibekali sensor panas untuk aktivasinya.
Sehingga kipas aktif ketika mesin membutuhkan pendinginan dan akan mati ketika mesin tidak membutuhkannya.
Penulis | : | Dwi Wahyu R. |
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR