”Pada dasarnya kami klub berbasis hobi dan sudah eksis sejak tahun 1978. Seringkali dianggap klub yang terlibat tindak kekerasan. Soal soliditas, persaudaraan memang kami jaga betul. Untuk itu jarang ada yang berani mengusik. Ada sisi buruk dilakukan oknum banyak juga yang berprestasi. Nah sisi buruk inilah yang mencap kami sebagai gangster,” jelas Irvan Octavian, Ketua Umum, Moonraker.
Agar tidak keliru, ada ciri khas yang melekat di dalam sebuah klub. Begitu pula ciri sebagai geng motor.
Sebab kadang ada juga kumpulan bermotor yang lebih dekat dengan klub.
Pakai atribut jelas rapi saat konvoi tapi kerap tawuran juga di jalan.
Di sisi lain, banyak juga kejadian kriminal disinyalir dilakukan oleh klub atau komunitas motor.
Semisal, melakukan pengeroyokan, penusukan bahkan sampai ke aksi pembunuhan.
“Sangat wajar muncul anggapan tidak benar mengenai pengendara motor yang tergabung dalam sebuah klub. Secara fisik tidak ada beda antara komunitas motor yang benar dan geng motor. Mereka sama-sama ngumpul bareng, berkendara motor,” ungkap Agus Wicaksono sebagai Penasehat Karisma Fans Club.
KOMENTAR