MOTOR Plus-Online.com - Sepertinya wajib disepakati dulu istilah geng ataupun klub.
Pasalnya, istilah geng bukanlah sebutan yang diproklamirkan kumpulan motor yang bersangkutan.
Ambil contoh, klub besar yang sering dijuluki gang motor karena sebagian oknumnya berbuat kriminal ataupun langganan bikin onar.
Rakyat biker tentu mengenal Moonraker, XTC ataupun Brigez.
Baca Juga: Video Kebrutalan Geng Motor di Jakarta Makin Merajalela, Mana yang Sudah Ditangani Polisi?
Baca Juga: Dua Ratus Gengster Berani Mati Ancam Polisi Akan Serbu Jabodetabek
Di masa lalu, ketiga klub ini dipercaya berhaluan keras.
Sering ribut di jalanan dan oknumnya melakukan kegiatan kriminal.
Walau tidak begitu jelas apakah oknum atau sekelompok biker yang mengatasnamakan klub. Mereka kerap dicap sebagai gangster.
”Pada dasarnya kami klub berbasis hobi dan sudah eksis sejak tahun 1978. Seringkali dianggap klub yang terlibat tindak kekerasan. Soal soliditas, persaudaraan memang kami jaga betul. Untuk itu jarang ada yang berani mengusik. Ada sisi buruk dilakukan oknum banyak juga yang berprestasi. Nah sisi buruk inilah yang mencap kami sebagai gangster,” jelas Irvan Octavian, Ketua Umum, Moonraker.
Agar tidak keliru, ada ciri khas yang melekat di dalam sebuah klub. Begitu pula ciri sebagai geng motor.
Sebab kadang ada juga kumpulan bermotor yang lebih dekat dengan klub.
Pakai atribut jelas rapi saat konvoi tapi kerap tawuran juga di jalan.
Di sisi lain, banyak juga kejadian kriminal disinyalir dilakukan oleh klub atau komunitas motor.
Semisal, melakukan pengeroyokan, penusukan bahkan sampai ke aksi pembunuhan.
“Sangat wajar muncul anggapan tidak benar mengenai pengendara motor yang tergabung dalam sebuah klub. Secara fisik tidak ada beda antara komunitas motor yang benar dan geng motor. Mereka sama-sama ngumpul bareng, berkendara motor,” ungkap Agus Wicaksono sebagai Penasehat Karisma Fans Club.
KOMENTAR