Pembalap enggak bisa mengontrol efek power yang berlebihan mengakibatkan rider terpental dari motor.
Rangkaian sensor kontrol traksi berupa kabel yang diikat ke lengan ayun sampai ke gir belakang motor MotoGP.
3. Sensor Wheelie
Guna sensor wheelie supaya motor enggak standing alias ban depan enggak ngangkat.
Kondisi ban depan standing karena over power saat akselerasi yang biasanya terjadi waktu motor keluar tikungan.
Fungsi sensor wheelie mengatur tenaga yang berlebihan dan mendeteksi gerakan ban depan.
4. Sensor Lean Angle
Lean angle atau sudut kemiringan motor akan mendata berapa derajat kemiringan motor waktu masuk tikungan.
Nanti ketahuan berapa derajat sudut kemiringan motor dan berapa rpm yang diatur pembalap ketika di kelokan.
Mekanik akan tahu nih pembalap berlebihan enggak miringnya atau belum maksimal memiringkan motor.
Saat ini sudut kemiringan paling tinggi bisa mencapai 68 derajat dilakukan Marc Marquez.
5. Sensor sok depan dan belakang
Output data sok depan dan belakang sangat berguna bagaimana kondisi sok bekerja waktu cornering, ngerem, dan keluar tikungan.
Dari data yang terlihat di layar monitor akan bisa dianalisis.
Analisisnya sudah tepat enggak titik pengereman si pembalap atau sudah pas enggak settingan sok ketika pembalap berada di tikungan.
6. Sensor tekanan angin ban
Ini sensor terbaru yang dipasang sejak ban Michelin menjadi penyuplai ban satu-satunya untuk MotoGP tahun lalu.
Tekanan angin akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit.
Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau enggak.
Sensor tekanan angin ban ini dipasang supaya tidak terjadi seperti yang dialami Loris Baz saat tes resmi Michelin di sirkuit Sepang awal tahun lalu.
Ban belakang Ducati GP16 yang dipakai Baz pecah mendadak saat motor melintas dengan kecepatan di atas 280 km/jam. (motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | |
Editor | : |
KOMENTAR