Termasuk swing arm dan upside down-nya.
“Gue demen sama tampilannya Aprilia SXV 550, terutama lekukan bodinya yang tajam serta minimalis. Pokoknya kelihatan gahar deh. Makanya sekalian sama bodinya juga,” alasan Aloy.
2. KAKI-KAKI
Lantaran sudah seset sama kaki-kaki SXV 550, tinggal pikirin pemakain roda yang tepat.
Urusan ini, Lerry mempercayakan pelek jari-jari berlabel Behr buatan Jerman.
Lebar depan 3,50x17”, belakang 5,50x17” yang kemudian dibalut ban Bridgestone Battlax ukuran 120/70-17 untuk depan dan 180/55-17 di belakang.
Teromolnya sendiri pakai punya SXV 550, sehingga untuk pemasangannya tidak ada kesulitan berarti.
3. ENGINE MOUNTING
Niat awal, Aloy mau mau sekalian ngegas SXV 550 untuk berikut mesinnya.
Namun setelah dipikir-pikir, karena tidak dijual di Tanah Air, bakal ribet buat perawatannya.
“Akhirnya KLX 250 gue relain jadi korban, dengan mengambil mesinnya untuk ditemplok ke sasis SXV. Biar gampang perawatannya bila sewaktu-waktu ada kendala. Toh, performa mesin KLX 250 kan sudah galak,” tutur Aloy.
Nah, untuk menggabungkan mesin KLX 250 dengan rangka Aprilia SXV 550, Lerry perlu membuat dudukan mesin baru di bawah down tube dan dekat poros swing arm.
“Itu single down tubenya menyerupai aslinya KLX 250. Kalau di SXV gak ada down tubenya, mesinnya ngegantung," jelas Lerry.
DATA MODIFIKASI
Knalpot : Custom
Master rem : Brembo
Slang rem : Hel
Decal : DS Sticker
Sein belakang : DRC
Footstep : Orca
Setang : Renthal
Caos Custom Bike : 0817-008-9400 (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR