Salah satu pelaku, Pahri Kesit mengaku terdorong seniornya yang memompa motivasi untuk berbuat onar. Dari merekalah, keberanian membacok dan membunuh didapatkan.
"Kalau gak ikut dikira orang culun. Padahal abang-abangan udah baik juga. Jadi mau gak mau ikut. Tapi saya menyesal karena ulah saya berahir jadi gini," katanya.
Pahri mengaku, untuk membunuh Fajar menggunakan bambu warna hijau yang sudah mancung dengan panjang kurang lebih 1,5 meter.
Sedangkan Yusfa sebagai eksekutor membawa golok tajam. Di saat bersamaan, Cakra menghantam dengan kayu warna coklat.
"Ya sudah kami hajar dia sampai habis. Di situ saya udah gak ada takut lagi. Pokoknya puas. Tapi sekarang menyesal," tandasnya.
Pertempuran geng motor mencuat pada Sabtu lalu. Ketika itu, kelompok motor dari Tambun konvoi iring-iringan sampai ke Pondok Gede dan Jatiwaringin, Jakarta Timur. Warga yang kesal membantai mereka dengan segala cara. Termasuk mengepung dari dua kampung.
Berita ini dipublikasi www.tribunnews.com dengan judul Begini Sadisnya Anggota Geng Motor Jakarta Timur Menghabisi Nyawa Fajar Muhamad
KOMENTAR