5. Berdasarkan kejadian tersebut, tim Pertamina telah melakukan pengecekkan takaran seluruh volume nozzle, pengecekkan mesin dispenser, pemeriksaan CCTV SPBU saat terjadi kejadian, Laporan Arus Minyak SPBU. Hasil pengecekkan takaran menunjukkan seluruh Nozzle di SPBU masih memenuhi standar toleransi Metrologi (0,5%) dan standar Pasti Pas (0,3%). Selain itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda modifikasi pada mesin dispenser. Dispenser tersebut sebelumnya sudah di-Tera oleh Dinas Metrologi.
6. Dari seluruh konsumen pengendara motor yang melakukan pengisian BBM di SPBU tersebut, hanya Sdr. Beldy yang melakukan komplain. Padahal semua prosedur pengisian BBM telah dilakukan sesuai standar yang sama kepada semua konsumen.
Berdasarkan hasil investigasi tersebut, Pertamina menyampaikan bahwa pengisian BBM sudah sesuai aturan yang berlaku dan tidak ditemukan indikasi kecurangan oleh pihak SPBU.
Atas kejadian ini, Pertamina menghimbau, apabila ada keraguan dalam hal kepastian takaran, maka pengecekan yang dilakukan langsung dari dispenser ke Bejana Ukur (Eij Can) yang telah di Tera Metrologi, bukan dari tangki BBM motor.
"Kalau memang ada konsumen yang merasa kurang percaya, kami terbuka untuk melakukan pengecekan melalui bejana ukur yang sudah di-Tera Dinas Metrologi pada semua SPBU Pertamina. Bukan dengan penyedotan dari tangki kendaraan, karena tidak semua BBM bisa terkuras habis mengingat BBM yang masuk ke tangki juga sudah menyebar di area saluran bensin dan mesin," ucap Area Manager Communication and Relation JBB Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina Yudy Nugraha, saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (31/5/2017). (www.motorplus-online.com)
Artikel ini dipublikasikan Kompas.com dengan judul Pertamina Klaim SPBU Kemayoran Tidak Curang
KOMENTAR