Menggeser Honda bebek sejak akhir tahun 2000.
Uniknya, varian inilah yang diincar bukan hanya maling, tapi calon maling yang baru belajar curanmor.
Pasar gelap onderdil pretelan atau motor bodong di daerah, menambah subur pemasaran matik liquid ini.
Honda BeAT sudah bagian sendi kehidupan rakyat Indonesia.
Buat ke pasar, sekolah, ke kantor hingga usaha ojek online.
Irit dan fleksibel untuk ditunggangi bikers pria dan perempuan.
Bagi Fahmi Irman misalnya, sudah 2 kali Beatnya lenyap digondol maling, tapi tetap tidak membuatnya beralih varian karena kebutuhan.
Fahmi sudah melapis pintu pagar rumahnya dengan gembok berkualitas.
Plus kunci cakram.
Tapi bedebah tersebut tetap bisa menggondol di waktu Subuh. Kedua kalinya, tiga menit ditinggal di luar rumah, melayang disikat dua pencuri.
Harapannya cuma satu, supaya keamanan motor ditingkatkan oleh produsen.
Honda memang jadi pabrikan pertama yang melengkapi kunci kontak berpengaman teknologi key shutter.
Setiap anak kunci di satu motor, ada 400 anak kunci yang dirandom.
Yang diacak variabel magnet di kunci dengan pembuka silinder.
Namun teknologi massal itu sepertinya sudah tidak cukup.
Pencurian 1% atau 1.500 unit dalam sebulan mungkin tidak banyak, mengingat masifnya penjualan 158 ribu unit/bulan.
Hanya potensi ancaman, ketidak nyamanan dan khawatir jadi korban kriminalitas, sesuatu yang tidak bisa diukur.
Pernah ada diskusi jikalau pemilik BeATlebih memilih grafis baru ketimbang update komponen keamanan.
Namun, atas perkembangan keamanan di lapangan, saatnya produsen berpikir berbeda... (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR