“Tito Rabat mencetak poin paling banyak dalam ajang balapan Moto2. Dia sangat cepat. Namun, apa yang dilakukannya saat ini ialah berkeliling untuk mengikuti orang lain karena ia tidak bisa melakukannya sendiri. Ia telah mengubah susunan krunya sebanyak 3 kali dan sekarang ia seperti tersesat,” ungkap Crutchlow, pembalap tunggal LCR Honda.
“Dia bisa berada di posisi yang lebih kuat bersama Ducati karena akan memahami motor lebih baik lagi dibandingkan sekarang.” lanjutnya.
Jika Tito Rabat bergabung dengan Tim Avintia Racing untuk MotoGP 2018, kedudukan Hector Barbera bakal terancam.
Sebab, hingga paruh musim pertama ini berakhir, Hector Barbera belum juga menunjukan performa yang baik.
“Sudah jelas bahwa paruh musim pertama bersama Hector, kami tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada awal musim dan berharap bisa menyelesaikannya dengan lebih baik,” ungkap Agustin Escobar.
Di klasemen sementara MotoGP, Hector Barbera berada di posisi ke-18 dengan perolehan 21 poin.
Kabarnya, Hector Barbera belum bisa beradaptasi dengan tunggangannya sehingga ia belum mampu menunjukkan performa yang baik.
Escobar mengatakan ada dua pilihan soal pemakaian motor yang akan di gunakan untuk MotoGP 2018.
“Kami mempunyai 2 pilihan: 2 motor GP17 atau 1 motor GP17 dan 1 motor GP16. Kepastian itu nantinya akan tergantung pada si pembalap,” jelas Escobar.
Mengenai nama pembalap yang akan memperkuat Avintia Racing di musim 2018, Escobar mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk mengambil keputusan.
“Kami tidak terburu-buru dalam memilih karena hal yang utama ialah kami telah bekerja sama lagi dengan Ducati untuk tahun depan. Sekarang, kami ingin melihat bagaimana performa Loris dan Hector pada lanjutan musim balapan. Setelahnya, baru kami akan membuat keputusan.”
“Kami juga harus melihat bagaimana tim lain bergerak sebelum kami memainkan cara kami sendiri.” tutupnya. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Radit Kete |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR