Beberapa waktu lalu sempat dihebohkan oleh kemunculan motor 2-tak Yamaha 125ZR yang diproduksi lagi di Malaysia.
Meski diproduksi terbatas namun membuat kita terheran-heran.
Karena di Indonesia sudah tidak lagi diperbolehkan motor 2-tak diproduksi lagi.
Itu angin segar buat bikers Indonesia yang sebagian besar masih merindukan akselerasi dan suara khas mesin 2-tak.
(BACA JUGA : Biar Asyik Bernostalgia Dengan Yamaha 125Z)
Apalagi bau oli samping yang menyegat ketika siang hari.
Heeemmmmmm…. Kini tinggal impian memiliki motor 2-tak kondisi baru dengan harga terjangkau.
Paling populer di Indonesia, motor 2-tak yang melegenda yaitu Yamaha RX-King dan Kawasaki Ninja 150.
Bahkan Kawasaki Ninja 150 jadi motor 2-tak yang paling terakhir harus stop produksi di Indonesia, tepatnya Juli 2015 lalu.
Diproduksinya kembali motor 2-tak di Malaysia membawa kabar baik.
Yang menikmati untung besar dari 2-tak adalah Kawasaki Motor Indonesia.
Ketika itu hampir 50% penjualan KMI dari Ninja 150 yang sudah pasti 2-tak.
Mari kita tanyakan kepada pihak Kawasaki.
Bincang santai dengan Michael C. Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotion PT KMI.
“Kalau Ninja 150 bisa diproduksi lagi, wah senang banget. Itu masa jaya dan kita tidak pusing seperti sekarang,” jelas Michael yang ketika itu main ke redaksi MOTOR Plus.
Katanya bisa saja Ninja 2-tak diproduksi lagi.
“Tapi, teknologinya bisa meniru KTM. Ditunjang system bahan bakar system injeksi dan lainnya,” jelas Michael.
Lalu kenapa Yamaha 125Z bisa diproduksi lagi meski masih menggunakan karburator?
“Oh itu karena dia (Malaysia-red), masih menggunakan Euro 2. Kita standarnya sudah Euro 3,” jelas pria banyak senyum ketika bicara ini.
Dalam website Yamaha Hong Leong disebutkan spesifikasi Yamaha 125Z masih diproduksi dan dijual karena mereka menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Misalnya di bagian pembuangan gas alias knalpot menggunakan Catalityc Converter.
Teknologi ini diklaim mengurangi gas berbahaya hingga 50%. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Aong |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR