Menurut Supriyono, langkah yang dilakukan bikers SUGOI itu sudah benar.
“Memang motor harus diangkat keluar dari radius gangguan sinyal itu,” tutup Supriyono.
Namun demikian, pihak Suzuki telah memberikan penjelasan kepada konsumen, tentang hal-hal yang harus dihindarkan dari sistem keyless ini.
Misalkan, remote yang harus dihindarkan dari logam karena bisa menyebabkan kurang sensitif.
Atau remote yang tidak boleh diletakkan berdekatan dengan alat elektronik seperti, TV, computer dan lain-lain karena remote akan terus memancarkan sinyal, sehingga baterai cepat habis.
Dan satu hal yang harus diingat, teknologi Keyless Ignition System pada motor ini masih tergolong baru. Untuk motor sport, GSX-R150 lah pelopornya.
Sementara untuk skuter, baru Aerox yang aplikasi.
Semoga dari kasus ini bakal muncul pengembangan, sehingga keyless ignition memberikan perlindungan lebih, bukan malah berbalik menyengsarakan.
Artikel ini juga dipublikasikan Otoplus.id dengan judul Tanggapan Suzuki Atas Kasus Keyless Nge-Jam: “Sinyal Remote Memang Dibuat Lemah…”
Penulis | : | Indramawan |
Editor | : |
KOMENTAR