Perkembangan fairing di balap kasta tertinggi balap motor yakni MotoGP terus menjadi sorotan.
Semua pabrikan sudah memakai fairing model terbaru demi menciptakan tingkat aerodinamis tinggi saat motor melesat dikecepatan tinggi.
Contoh seperti Valentino Rossi yang meriset fairing baru demi memangkas gejala wheelie atau terangkatnya ban depan saat motor di kecepatan puncak.
Atau Ducati yang mengembangkan fairing aerodinamis terbaru untuk menekan gaya kebawah atau downforce agar lebih maksimal.
(BACA JUGA : Jenis Desain Fairing MotoGP 2017 Yang Dilarang Akan Ditetapkan)
pembicaraan soal fairing tersebut membuat MotoGP bersuara dan menjelaskan semuanya.
Melalui Danny Aldridge, Direktur Teknis MotoGP menjelaskan semuanya.
Secara dasar, Pembalap bisa memiliki dua fairing yang sudah di homologasi pada satu waktu.
Dan itu murni ditentukan oleh pembalap dan tim.
Fairing tersebut yakni untuk fairing normal pada musim yang lalu dan sebuah fairing aerodinamis lainnya.
Pada tahun ini, pembalap diperbolehkan melakukan upgrade fairing setelah gelaran pertama MotoGP yakni di Qatar.
Nah, setelah itu fairing terbaru baru boleh di homologasi kapan saja dan terpenting harus mendapat sepersetujuan 'OK' sebelum meninggalkan pit.
Pembalap hanya diberikan slot dua fairing.
Jadi saat pembalap ingin homologasi fairing terbaru sebagai update terbaru mereka tetapi sudah memiliki dua homologasi, mereka diharuskan memilih mana fairing yang harus tetap dan tang harus disingkirkan.
Saat ditanya oleh motogp.com apakah fairing terbaru Ducati baru diluncurkan di Brno untuk update pertama dimusim ini, Danny pun menjawab Iya.
"Ducati menghomologasi fairing terbarunya yang seperti anda lihat. Jika anda melihatnya di lintasan, itu sudah di homologasi untuk Danilo Petrucci, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Secara teknis mereka adalah pembalap yang memakai motor pabrikan untuk musim 2017" ucap Dany Aldridge.
Namun ada sedikit perbedaan fairing yang dipakai oleh Lorenzo, DOvizioso dengan kepunyaan Petrucci pembalap Octo Pramac Racing.
Menurutnya juga Petrucci memakai fairing asli yang sudah lebih lama.
Itu merupakan fairing resmi yang juga telah terholologasi.
Tapi peraturan mengharuskan anda untuk mengurangi material.
"Jadi apa yang mereka lalukan adalah memotong fairing tersebut dan membuatnya menjadi lebih kecil. Aturan memungkinkan untuk mengurangi material pada fairing lama tersebut"
"jadi mereka sudah sangat cerdas dan berkata kepadaku 'baiklah, kita akan membuatnya lebih kokoh' dan mereka pun memotong bagian bawahnya. Jadi bila anda melihat dua versi yang berbeda. Sebenarnya ini hanya versi yang lebih kecil karena dimodifikasi dari versi asli yang dipotong dan itu diperbolehkan" tambahnya.
Namun, pabrikan Jepang yakni Yamaha juga mengikuti jejak Ducati dan melakukan modifikasi fairing mereka.
Yamaha hanya mengebor lubang didalamnya dan hal ini mereka lakukan murni karena peraturan yang memperbolehkan membuang material dari fairing lama.
"Jadi, ini adalah versi pertama 2017 mereka dan pada dasarnya mereka mengebor lubang masuk, itu tidak digolongkan sebagai upgrade atau semacamnya. Itu diizinkan," jelasnya.
Namun, saat gelaran Brno, Yamaha akhirnya melakukan upgrade fairingnya.
Melirik ke rival berat Yamaha yakni Honda, dirinya sampai saat ini belum sama sekali melakukan upgrade fairing terbarunya.
Honda hanya melakukan homologasi dengan kisi-kisi dan hanya melepaskannya.
Mereka tidak ingin menggunakannya, jadi itu bukan sebuah upgrade.
Honda masih menggunakan fairing 2017 asli yang hanya di kurangi secara materialnya.
"Itulah yang mereka homologasi sesuai peraturan, dan menurut aturan cukup jelas bahwa diperbolehkan membuat fairing aerodinamis sebanyak mungkin yang anda inginkan. Anda tidak boleh mencampur dan memcocokan satu dengan yang lain."
"Jika dalam sepuluh bagian, anda hanya bisa menggunakan sepuluh bagian untuk versi itu. Anda tidak bisa mengambil bagian lainnya dengan versi lain. Tetapi memungkinkan untuk mengurangi bahan material bagian tersebut, itulah yang Honda lakukan," tutup Danny Aldridge. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Ryan Tambun |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR