Sejak dulu, Tri Prasetyo Rahman Rosadi pengin banget punya motor kustom.
Terutama gaya café racer, seperti GP50 tahun 1960-an yang ramping dan kecil.
Karena itu, doi terinspirasi motor milik Deus Firefly.
“Kalau Deus pakai Honda C50, sementara saya pilih Yamaha V80SS. Sebab suka motor bebek 2-tak, tanpa kopling dan simple. Ya karena anti mainstream itu,” bukanya yang habiskan waktu 1 tahun, untuk modifikasi cafe racer hasil nabung dari uang jajan ini.
(BACA JUGA : Cafe Race All New Honda CBR250R Garapan Indonesia dan Jepang)
1. TANGKI DAN RANGKA.
Agar bisa dipasangi tangki yang dibuat memanjang ke belakang hingga menyatu dengan hornet, rangka bagian belakang V80 dipotong menyesuaikan.
“Sebagai penyangga tangki, dibuatkan dulu pipa backbone (penyangga),” terang Rahman, yang buat sendiri tangki sekitar 4 liter ini.
2. KAKI-KAKI.
Soal kaki-kaki, tak banyak ubahan alias standar bawaan pabrik.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Indramawan |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR