Tester MOTOR Plus yang memiliki tubuh 178 cm/62 kg ini, tak alami kendala berarti.
Seakan, titik distribusi bobot motor hanya sedikit berada di depan jok saja.
Jadi, untuk mengatur arah F6C ketika berjalan pelan pun mudah.
Mengusung spek bore x stroke, 74 mm X 71 mm, mesin SOHC yang diusungnya justru lebih memanjakan torsi ketimbang power.
Valky menyemburkan torsi maksimum 167 Nm/4.500 rpm dengan tenaga puncak 87 kW (sekitar 118 hp)/5.500 rpm.
Tetapi anehnya, suguhan torsi yang sangat besar ini tidak membuat rider jadi cepat lelah.
Sebab, torsi yang keluar dari mesin yang ditopang 5 percepatan ini tak mengentak-entak.
Begitunya, kecepatan 160 km cepat diraih meski harus cepat pindah gigi agar tak terkena limitter rpm.
Power delivery yang tersalur dari mesin ke roda belakang yang ditopang pro arm, tergolong halus. Ketika throttle gas dibuka, F6C seakan memberikan tubuh waktu sejenak untuk bersiap untuk menerima muntahan tenaga.
Ditambah lagi, posisi riding F6C juga nyaman. Setang yang sedikit menjulur ke belakang dengan foot steep yang tak terlalu ke depan membuat lekuk kaki lebih santai.
Kombinasi ini membuat berkendara lama dengan Valky tak terasa melelahkan.
Bahkan, seakan enggan berpisah dengan pacuan yang panel spidometernya sudah mengusung full digital dengan layar LCD berpendar biru di malam hari ini.
Em-Plus yang riding dengan F6C di event Honda Asia Journey 2016 di Malaysia akhir Oktober lalu pun seakan dimanja ketika menunggangi Valky.
Gimana tidak! Meski tak memiliki windshield, namun ketika Em-Plus pacu hingga kecepatan konstan 140 km/jam, tak membuat badan ‘tertampar’ angin secara keras.
Sehingga, berlari di kecepatan tersebut pun tubuh tetap terasa santai dan nyaman.
So, 1.832 cc dalam genggaman!
(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Eka |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR