“Ukuran papas pistonnya aku lupa. Namun saat diburet, kompresi mesin sekitar 12,6:1,” tambah pria yang buka workshop di Jl. Taman Marga Satwa Raya No. 18C, Jati Padang Ragunan, Jakarta Selatan.
2. PORTING POLISH.
Giliran ngomongin kepala silinder. Aliran bahan bakar yang sudah homogen, dilancarkan dengan porting polish lubang in dan ex masing-masing sebanyak 1,5 mm.
3. NOKEN AS.
Noken as enggak dibiarkan standar. Profil kem diubah bagian punggung, dengan cara dibubut sebanyak 0,5 mm, saat didial, durasi total didapat sebesar 272 derajat.
Lift angkatan klep bermain di angka 9,2 mm dan kerenggangan klep diseting in 0,12.5 mm dan ex 0,22.5 mm.
4. FUEL ADJUSTER.
Ubahan yang disebutkan di atas, memaksa injektor harus menyemprotkan bahan bakar lebih deras.
Caranya yakni memasang piggyback fuel adjuster lansiaran Power Commander V. Part yang bertugas memanipulasi bacaan sensor ke ECU ini, memudahkan mekanik dalam mencari setingan terbaik. “Air fuel ratio, terbaca di angka 1:13 di putaran awal dan 1:14 di rpm atas,” tunjuknya.
5. VELOCITY STACK.
Asupan udara juga diperbesar dengan melengserkan box filter bawaan motor, diganti dengan velocity stack berukuran panjang 55 mm dan diameter dalam sesuai dengan throttle body.
Untuk menghindari cipratan air saat berkendara dalam keadaan hujan, Wawan juga memasang pelindung dari plat aluminium 1 mm.
6. KNALPOT.
Pelepas gas buang menggunakan header stainless milik CLD dipadukan dengan silencer DBS.
Untuk diameter ujung yang ke silencer diukur 50 mm. Sengaja memakai silencer panjang agar suara yang dihasilkan tetap ngebass dan empuk.
Jl. Taman Marga Satwa Raya No. 18C, Jati Padang Ragunan, Jakarta Selatan
Telepon. 0822-9973-7094
(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR