Kawasaki Ninja RR Mono Project Pertama Bikin Puas

Motorplus - Kamis, 21 September 2017 | 19:03 WIB

Tak bisa dipungkiri kalau pamor Kawasaki Ninja RR Mono, masih kalah pamor dengan kakak kandungnya bersilinder ganda yakni New Ninja 250R.

Namun soal upgrade performa mesin, Ninja RR Mono yang bersilinder tunggal ternyata punya potensi yang bagus untuk ditingkatkan.

Motor racikan Wawan Setiawan punggawa WMC Racing, ternyata menghasilkan tenaga yang cukup bagus.

“Jujur saya malah kaget dengan tenaganya, setelah motor jadi dan dites, yang punya bilang enak banget. Ini Ninja RR Mono yang pertama yang saya garap, karena saya biasa tangani CBR series,” ucap Kang Wawan yang asli Purwokerto, Jawa Tengah.

(BACA JUGA : Upgrade Performa Kawasaki Ninja RR Mono Bisa 1 Menit 50 Detik!)

Lho kok dipanggil Kang ya?

Saat naik mesin Dynojet 250i milik Aerospeed 74 di Jl. Deplu Raya No. 74, Jakarta Selatan, power mesin langsung terkerek 27,90 hp/10.000 rpm dan torsi maksimum 21,5 Nm/7.900 rpm.

Naik sekitar 1,78 Hp dan torsi 0,1 Nm, tenaga standarnya 26,12 hp/9.100 rpm dan torsi 21,4 Nm/8.300 rpm. Wih, powernya naik lumayan bor!

1. SILINDER.

Masih percaya dengan kapasitas silinder murninya yang 249 cc, Wawan hanya menaikan kompresi mesin dengan cara papas silinder blok 1 mm dan sedikit ubahan di dome piston agar tidak mentok ke silinder head.

“Ukuran papas pistonnya aku lupa. Namun saat diburet, kompresi mesin sekitar 12,6:1,” tambah pria yang buka workshop di Jl. Taman Marga Satwa Raya No. 18C, Jati Padang Ragunan, Jakarta Selatan.

2. PORTING POLISH.

Giliran ngomongin kepala silinder. Aliran bahan bakar yang sudah homogen, dilancarkan dengan porting polish lubang in dan ex masing-masing sebanyak 1,5 mm.

3. NOKEN AS.

Noken as enggak dibiarkan standar. Profil kem diubah bagian punggung, dengan cara dibubut sebanyak 0,5 mm, saat didial, durasi total didapat sebesar 272 derajat.

Lift angkatan klep bermain di angka 9,2 mm dan kerenggangan klep diseting in 0,12.5 mm dan ex 0,22.5 mm.

4. FUEL ADJUSTER.

Ubahan yang disebutkan di atas, memaksa injektor harus menyemprotkan bahan bakar lebih deras.

Caranya yakni memasang piggyback fuel adjuster lansiaran Power Commander V. Part yang bertugas memanipulasi bacaan sensor ke ECU ini, memudahkan mekanik dalam mencari setingan terbaik. “Air fuel ratio, terbaca di angka 1:13 di putaran awal dan 1:14 di rpm atas,” tunjuknya.

5. VELOCITY STACK.

Asupan udara juga diperbesar dengan melengserkan box filter bawaan motor, diganti dengan velocity stack berukuran panjang 55 mm dan diameter dalam sesuai dengan throttle body.

Untuk menghindari cipratan air saat berkendara dalam keadaan hujan, Wawan juga memasang pelindung dari plat aluminium 1 mm.

6. KNALPOT.

Pelepas gas buang menggunakan header stainless milik CLD dipadukan dengan silencer DBS.

Untuk diameter ujung yang ke silencer diukur 50 mm. Sengaja memakai silencer panjang agar suara yang dihasilkan tetap ngebass dan empuk.

WMC Racing

Jl. Taman Marga Satwa Raya No. 18C, Jati Padang Ragunan, Jakarta Selatan

Telepon. 0822-9973-7094

(www.motorplus-online.com)

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor : Niko Fiandri


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular