Contohnya saling ledek atau adu gengsi antara pecinta cornering. Ujung-ujungnya mereka adu kencang saat cornering dan lupa dengan keadaan sekitar.
“Di jalau umum ngebut boleh aja. Berarti jalan kenceng sendiri tapi masih fokus dengan keadaan sekitar. Yang enggak boleh dan bahaya itu kebut-kebutan. Kalau udah kebut-kebutan otomatis dia akan fokus pada lawannya saja. Banyak menyampingkan keadaan sekitar jalan. Makanya, banyak kecelakaan saat kebut-kebutan,” yakin H. Dyan Dilato yang pernah menjabat Expert Member FIM for Commission Touring and Leisure.
Jika ditarik kesimpulan, sebenarnya memang tidak ada yang salah dengan hobi cornering yang dilakukan bikers.
Hanya saja, harus dilakukan di tempat yang benar dan aman.
Jangan sampai malah membahayakan diri sendiri dan orang lain. Penyesalan memang datang belakangan.
“Intinya kita harus respect dengan pengguna jalan lain. Di situ ada pengendara motor, mobil dan belum lagi orang nyebrang. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan yang ujungnya mencap jelek pecinta cornering. Karena saya sendiri dari dulu memang cinta cornering. Tapi tempatnya yang sudah benar. Buat yang belum coba cornering di sirkuit coba dulu deh gimana enaknya,” tutup Fadli. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Nurul |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR