Banyak yang bertanya amankah pakai bearing kruk as racing di motor harian?
Bearing atau laher ini punya fungsi penting di kruk as mesin.
Selain menyelaraskan putaran mesin, bearing juga menahan beban dorongan piston di setiap langkah piston.
Penggunaan bearing yang kurang tepat akan mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan.
(BACA JUGA : Subtitusi Bearing Komstir KLX 150 Pakai Punya Mobil)
Dipasaran, banyak bearing yang tersedia dan beragam jenisnya.
Setiap bearing memiliki celah atau clearance yang berbeda-beda, ini ditandai dengan adanya kode C pada bearing tersebut.
Kode C tersebut diikuti oleh angka dibelakangnya.
Semakin tinggi angka, celah bola bearing dengan case nya akan semakin besar.
(BACA JUGA : Tips Bearing CVT Honda Tanpa Kuningan Bunyi Kasar di CVT Hilang )
Satuan kerenggangan adalah mikron yakni 1 mikron sama dengan 1/1000 mm.
Clearance ini yang membuat bearing bisa berputar.
Namun, banyak yang salah kaprah penggunaan bearing yang biasa di sebut Racing pada motor harian.
Embel-embel racing, selain bahan yang digunakan lebih bagus, clearance bearing tersebut juga besar.
(BACA JUGA : Cara Ampuh Akali Teromol Dudukan Bearing yang Oblak)
"Untuk standar biasanya pakai C3, namun untuk racing ada di C4 bahkan C5," ucap Erwin dari Lambox's Speed.
Penggunaan bearing dengan clearance besar di motor harian sedikit beresiko.
Mengapa? karena semakin besar clearance bearing akan semakin berisik juga bunyi mesin yang tercipta.
Umur bearing dengan clearance besar pun tidak akan seawet bearing standar.
"Biasanya si aku pakai sekitar 4 race di grasstrack kemudian ganti baru. Kalau di harian memang bisa lebih lama namun tidak akan lebih lama dibanding bearing original," tambah pria yang ngebengkel di Cikarang, Jawa Barat. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Ryan Tambun |
Editor | : | Nurul |
KOMENTAR