Jadi kita ingin buktikan bahwa instruktur kami mampu untuk juara di kelas motor gede 400 cc untuk tingkat internasional.
Selain itu, ini salah satu bentuk proses. Jadi kalau mau naik ke kelas 400 cc, instruktur tadi harus juara dulu di kelas 125cc,” jelas Hendrik Ferianto.
(BACA JUGA: Si Kecil Mungil Daffa Fey Tampil Gemilang Pada Sumpah Pemuda Matic Race)
Kebetulan, untuk kelas 125cc ini, tim Indonesia diwakili oleh instruktur safety riding MPM, yaitu Fendrik Alam Pribadi.
“Saya sangat bangga dan senang bisa mewakili Indonesia mengikuti kompetisi di Jepang, sebab artinya, saya akan mengantongi sertifikat internasional sebagai instruktur safety riding.
(BACA JUGA: Berakhirnya Gelaran Motorprix Region 4 seri 5 di Warnai Insiden Mati Lampu)
Mohon doa restunya agar saya bisa memberikan yang terbaik di Jepang nanti,“ kata Fendrik Alam yang terpaksa harus menggunakan perlengkapan bantuan saat latihan karena cedera pada kaki kiri saat latihan sebelumnya.
Beruntung sekali, Fendrik ini adalah mantan pembalap road race. Jadi isu cedera seperti ini sudah biasa bagi dirinya saat berkompetisi.
(BACA JUGA: Keren! Lomba Sketsa Modifikasi Royal Enfield di Kustomfest 2017)
“Lagi pula saya sudah ditangani dokter yang tepat dan terapi. Jadi ketika latihan, ya saya fokus pada teknik bagaimana meng-upgrade kemampuan,” yakin pria yang tahun ini berhasil merebut juara 1 di kategori Instruktur Sport (150cc) Astra Honda Safety Riding Instructor Competition tingkat nasional, sehingga berhak mewakili Indonesia di kelas 125 cc di tingkat internasional Jepang, dengan menggunakan Honda MSX.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR