"Air bertekanan tinggi berisiko merusak komponen motor. Khusus untuk motor sport, air bertekanan tinggi bisa merusak sil di sekitar tangki dan menyerang komponen kelistrikan, sehingga motor rawan mogok," ujar kata Yunus Ikhwan, Service Advisor AHASS Honda PT. Catur Putra Jaya, Pancoran Mas, Depok kepada GridOto.com (16/10).
(BACA JUGA: Waspada! Jangan Lupa Cuci Kolong Motor)
2. Mengarahkan Air Langsung ke Lampu Depan
Jika hal ini dilakukan, dikhawatirkan akan terjadi pengembunan di lampu motor.
Dalam kondisi normal, embun akan hilang ketika mesin dihidupkan beberapa menit.
3. Mengarahkan Air Langsung ke Mesin
Penyemprotan air bertekanan tinggi ke bagian mesin sebaiknya juga perlu dihindari, karena akan membuat motor menjadi sulit dinyalakan atau mogok.
Penyemprotan ini juga beresiko membuat sela-sela radiator menjadi penyok.
"Bahaya kalau air tekanan tinggi langsung disemprot ke mesin. Bisa mogok. Sebaiknya gunakan air bertekanan kecil. Penyemprotan hanya untuk bagian velg dan sekitar ban saja", kata Enji Bule, detailer Restomax Motorcycle Wash & Detailing, Lebak Bulus, Jakarta Selatan kepada GridOto.com (18/10).
(BACA JUGA: Manfaat Cuci Motor Sendiri)
4. Segera Keringkan Bodi dan Komponen Rem
Setelah ritual mencuci motor selesai, hal yang perlu dilakukan adalah mengelapnya sampai kering menggunakan kain microfiber.
Selain area bodi, menurut buku Manual Service Honda CBR150R, komponen rem juga wajib dikeringkan setelah terkena siraman air.
Pasalnya, air yang mengendap menyebabkan efektifitas pengereman berkurang.
Caranya bisa dengan melakukan pengereman beberapa kali ketika motor berjalan dalam kecepatan rendah.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan rem.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR