MOTOR Plus-online.com - Di jalur macet, skubek sering gantung rpm sambil lajunya ditahan rem belakang.
Ini membuat beberapa komponen di rumah CVT kena imbas.
Part paling rawan dan cepat rusak yaitu mangkuk kampas kopling sentrifugal di puli CVT belakang.
Lantaran hanya bergesek dan tidak mengigit sempurna dengan kampas kopling, mangkuk jadi panas berlebihan.
(Baca juga: Flat Track Klasik, Sporty dan Centil Garapan Builder Jerman Ini Enak Dipandang)
Akibat dilakukan berulang-ulang, bentuk komponen ini jadi peang dan enggak bulat lagi.
Gejala yang dirasakan bila mangkuk kopling mulai peang saat akselarasi.
Komponen CVT terasa seperti tersendat juga timbulan suara agak kasar.
Jika sering gantung rpm sambil tarik rem belakang, kampas kopling sentrifugal bukan cuma cepat
habis kemakan.
(Baca juga: Ini Kolaborasi Antara Tim Sirkuit International Sepang (SIC) dan Petronas)
Justru permukaan kampas kopling bisa kepanasan menyebabkan selip.
Efek paling parah yang pernah saya temui, dudukan kampas kopling sentrifugal yang terbuat dari bahan babet sampai hancur akibat kepanasan.
Sehingga kampas tidak ada dududkannya lagi.
Sering gantung rpm sambil tahan rem belakang di jalan macet atau menanjak, yang kena dampak sliding sheave.
(Baca juga: Stater Elektrik Ngadat? Biang Keladinya Bukan Hanya Dinamo Stater Bro..)
Alurnya bisa miring dan membuat lekukan.
Gejala sliding sheave seperti ini juga akibat jarang ngebut.
Putaran mesin dipanteng sedang membuat posisi penahan sliding sheave berhenti di tengah.
Ini yang membuat alur tengahnya kemakan.
Part penting yang tak luput dari kerusakan adalah karet dumper.
(Baca juga: MM Custom's Jual Cover Body Balap dari Indonesia Hingga ke Asia)
Posisi karet ini di ujung kampas kopling sentrifugal.
Fungsi dari karet menahan getar juga kestabilan kampas saat terbuka dan menutup.
Andai karet dumper ikut rusak akibat tidak kuat menahan panas, kerja kampas kopling juga tidak normal.
Tandanya performa CVT mulai lambat saat buka gas, bergetar dan terkadang timbul suara agak mendecit.
KOMENTAR