Namun, Joseph mengingatkan, pastikan kondisi kabel kelistrikan dalam keadaan baik agar tidak terjadi korsleting.
Kemudian, waspadai air masuk ke karburator, tandanya mesin berbunyi mbrebet.
Parahnya kalau air masuk ke ruang bakar, efeknya water hammer.
"Piston seperti menabrak dinding keras," ungkap Benny.
(BACA JUGA: Ditanya Apakah Akan Kembali Lagi ke Yamaha, ini Jawaban Jorge Lorenzo)
Benny juga mengatakan, kalau hal itu sudah terjadi, bukan hanya piston yang kena, melainkan seluruh komponen dalam, seperti kruk as dan klep, harus diganti dan pasti turun mesin.
Pesan Joseph lainnya, sebelum menerjang banjir, ada baiknya knalpot ditutup dengan plastik.
Kemudian, filter udara harus terpasang untuk mencegah air masuk ke ruang pembakaran.
Digeber
Kalau motor tetap digeber, perhatian buat motor yang posisi mesinnya horizontal.
Peluang air masuk ke mesin melalui filter udara sangat besar.
Untuk motor sport tertolong karena posisi mesin tegak (vertikal).
Namun, tidak tertutup kemungkinan air bisa masuk.
Untuk motor bebek tidak dianjurkan digeber dengan kecepatan sedang.
(BACA JUGA: Hati-hati! Menggunakan Rem Depan Motor Saat Hujan Bisa Celaka)
"Sudah pasti air masuk ke dalam busi (mesin mati) atau karburator (mbrebet)," bilang Joseph.
Buat motor matik malah lebih berisiko.
Di luar mesin, kata Joseph, velg yang kecil bisa jadi masalah.
Terutama di genangan air terdapat lubang, kalaupun tidak terjatuh, ya velg rusak.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR