Kevakuman di ruang intake baru akan terjadi bila mesin berputar, yakni piston dalam langkah isap.
“Nah, problem pada keran vakum, bisa macam-macam. Bisa karena tersumbat kotoran di salurannya, atau membrannya rusak. Sehingga ketika tersedot oleh kevakuman yang terjadi di intake, katup pengalir bensin tak mau membuka. Atau sebaliknya, malah terus membuka, sehingga bensin ngalir terus-terusan ke karburator, meski mesin tidak dinyalakan. Ini ciri-cirinya karburator kerap banjir," bilang Samsul Basuri, mekanik Yamaha Kebon Jeruk.
Masih kata Samsul, kita bisa kok deteksi kondisi keran vakum bermasalah atau tidak. Yakni dengan cara buka slang yang menuju karburator maupun intake, lalu isap pakai mulut slang yang ke intake.
“Kalau diisap bensin susah mengalir, bisa jadi ada penyumbatan kotoran. Sebaliknya bila bensin sudah ngalir tanpa slang intake diisap, bisa membran dalam keran sudah lemah,” jelasnya.
(Baca juga: Baru Diluncurkan, Apakah Honda CRF150L Bakal Diekspor? Ini Jawaban Akihiro Momiyama)
Bila masalahnya cuma mampet oleh kotoran, coba bongkar keran bensinnya, kemudian bersihkan lapisan dalamnya.
“Tapi, jika ada bensin menetes dari keran atau bensin keluar terus-terusan ini tandanya keran sudah rusak. Tidak bisa dibetulkan lagi dan harus diganti. Keran vakum ini harganya sekitar Rp 140 ribuan," tambah Sam panggilan akrabnya.
KOMENTAR