MOTOR Plus-online.com - Kebutuhan pendinginan pada mesin, jelas sangat dibutuhkan. Baik memanfaatkan aliran udara alami atau dibantu kipas, juga pakai cairan.
Contoh Honda Vario 125 yang berkompresi di atas 11:1, pasti membutuhkan pendingin cairan alias radiator kan?
Nah, biar kemampuan sistem pendingin cairnya selalu optimal, kudu ada perawatannya sob!
“Sebagian besar air radiator atau coolant, memang tahan lama. Tapi, ada batas masa pakainya loh,” ucap Cecep Rusdi, karyawan sebuah laboratorium internasional ternama di Bandung, Jawa Barat.
(Baca juga: Akhirnya Marc Marquez Bongkar Caranya Dirikan Motor yang Akan Jatuh)
Guna menghasilkan pendinginan maksimal, banyak rider yang mengganti coolant dengan beda merek.
Memang di pasaran banyak ditawarkan coolant dengan keunggulan lebih dibanding bawaan pabrikan.
Namun, sebaiknya ada yang mesti diperhatikan nih sob.
Untuk mengganti cairan pendingin, gak bisa langsung tuang ganti baru, ada tahapannya.
(Baca juga: Gila! Karya Anak Bangsa, Honda CB Jadul Ini Jadi 6 Silinder, Simak Videonya..)
Pria berkaca mata ini menuturkan, harus dilakukan flushing sisa-sisa coolant lama terlebih dulu.
“Cara flushingnya mesti benar. Jika tidak, nanti bakal menimbulkan endapan yang bisa menggangu sistem radiatornya,” tambahnya.
Sebelum radiator dikuras, tunggu mesin dalam keadaan benar-benar dingin atau setidaknya 2 jam. Drain isi radiator, termasuk di dalam tabung reservoir, dengan membuka petcock atau baut drainnya.
Tapi ingat, sobat jangan lupa pakai sarung tangan ya, untuk menghindari kontak dengan coolant, karena beracun.
Bila motor mempunyai baut yang berada di blok mesin, jangan lupa dibuka juga ya sob.
(Baca juga: Belajar Burnout Jangan Seperti Ini, Keren Enggak Malah Tekor!)
Untuk proses pembilasan, pastikan baut drain sudah terlepas dan masukkan air keran melalui tutup radiator.
Bisa menggunakan air dari keran melalui slang hingga larutan yang keluar sudah benar-benar bersih.
Kalau sobat punya alat refractometer untuk melihat masih adanya glycol yang tersisa atau tidak itu lebih baik.
Bilasan terakhir menggunakan air demin atau air tanpa mineral seperti air accu warna biru atau biasa disebut aquadest sebanyak 2 kali, tujuannya untuk membilas air keran dalam sistem radiator.
(Baca juga: Ari Banda : Transponder Error Bukan Karena Sudah Tidak Layak Pakai)
Untuk bilasan yang terakhir lebih baik sambil mesin dihidupkan sekitar 2 menit untuk memastikan sudah bersih di water jacket.
Setelah proses pembilasan ke 2, tutup baut drain dan masukkan coolant baru.
Proses belum selesai sob, jangan main ngacir aja hehehe… Lakukan bleeding terlebih dulu, yang tujuannya agar tidak ada udara terjebak.
Serta buat memastikan semua saluran di radiator, terisi dengan coolant, mulai di radiatornya, water jacket, maupun slang-slangnya.
Caranya, biarkan radiator dalam kondisi terbuka dan mesin hidupkan selama 15 menit.
Biarkan coolant sampai tumpah sedikit dari mulut radiator, habis itu tambahkan lagi coolantnya hingga mencapai batas maksimal.
Tutup radiator dan pastikan benar-benar kencang.
Proses flushing penting di motor yang sudah menganut pendingin radiator, karena setiap coolant berbeda kandungan inhibitor yang bila bertemu, akan menimbulkan endapan.
“Jenis inhibitornya bisa berbeda, secara umum terbagi menjadi jenis inorganik dan organik adapun yang terdiri dari keduanya” tukas pria 26 tahun ini.
Salah satu fungsi Inhibitor sendiri yakni sebagai penghambat korosi di sistem radiator. Jadi mulai sekarang, jangan abaikan flushing radiator ente ya sob!
KOMENTAR