MOTORPLUS-Online.com - Busi merupakan komponen yang berfungsi memercikan bunga api didalam ruang bakar.
Percikan api berasal dari tegangan tinggi antar elektroda yang dibangkitkan dari koil.
Nah, khusus pengguna sepeda motor jangan salah kaprah memilih busi.
Pada permukaan busi terdapat kode tertentu.
Jangan sampai salah pilih busi yang berakibat motor cepat panas atau malah nembak-nembak.
(BACA JUGA: Bukan Lempar Karung! Simak Langsung Video Balapan Motor Karung yang Sebenarnya)
Kode pada busi biasanya huruf atau angka, nah simak penjelasan berikut ini.
B: menandakan diameter ulir busi (B-14mm)
P: menunjukan tipe insulator
R: tipe busi dengan resistor
5: tingkat panas busi (jika angka semakin besar berarti lebih dingin)
(BACA JUGA: Catat! Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak Motor Diperpanjang Sampai 23 Desember 2017, Buruan Bro)
E: panjang ulir (19 mm)
S: tipe penggunaan busi (S berarti standar)
-11: celah busi yang direkomendasikan (celah 1,1 mm)
NGK berkode B-8-HV, huruf pertama B menunjukan diameter ulir busi yaitu 14 mm.
Sementara diameter 10 mm menggunakan huruf C.
(BACA JUGA: Anjay! Bukan Cuma Yamaha NMAX dan Aerox, Bayi Ini Mandi di Bagasi Honda Vario! Awas Korslet)
Angka 8 menyatakan tipe range suhu busi, untuk NGK makin kecil angka busi (mulai angka 2) makin panas tipe busi.
Sebaliknya angka busi semakin besar, tipe busi semakin dingin.
NGK memberi angka 11 untuk busi paling dingin.
(BACA JUGA: Balap MotoGP 2018 Belum Digelar, Jorge Lorenzo Malah Bilang Begini)
Huruf H untuk ulir poanjang dan E untuk ulir pendek.
Umumnya, pabrikan sepeda motor menggunakan busi dengan tipe medium misalkan untuk merek NGK menggunakan rating 6, 7 atau 8.
Merek Denso menggunakan rating 22 atau 24 karena penggunaan oleh konsumen yang bervariasi.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR