MOTOR Plus-online.com - Rider asal Makassar, Sulawesi Selatan Decky AL dari tim Honda Rekor Ohlins KYT IRC AHRS OEI, berhasil keluar sebagai pemenang di ajang Honda Dream Cup (HDC) yang dihelat di Semarang, Jawa Tengah (20/8).
Decky sendiri berhasil jadi kampiun di kelas HDC 5 (Bebek 125 cc Tune Up Pemula).
Doi juara dengan kondisi suhu trek mencapai 60 derajat celcius saat balapan berlangsung.
(Baca juga: Cuma Ada di Indonesia, Ini Dia Video Balap Road Race Terobos Banjir)
“Trek kemarin memang suhunya panas betul! Makanya kita kasih trik jitu biar motor enggak ikut-ikutan kepanasan. Alhasil, dari sesi kualifikasi hingga race bisa aman dan tetap kencang,” kompak Ergus dan Erwin Oei, selaku punggawa tim yang bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan.
OIL COOLER SATRIA F-150.
Menurut Acien sapaan Ergus, agar suhu oli dan mesin tetap terjaga, dia menggunakan oil cooler dari Suzuki Satria F-150.
"Berkat penggunaan oil cooler itu, suhu mesin jadi bisa tereduksi sekitar 20-30 derajat celcius. Sebelumnya mencapai 160 derajat celcius, sekarang hanya 130-140 derajat celcius. Part mesin jadinya juga lebih awet," ungkapnya.
SILINDER & HEAD.
Pacuan Decky mengandalkan piston berdiameter 53,4 mm berlabel FIM Piston.
(Baca juga: Galang Hendra Tercepat Ke-4 di Latihan 1 Kelas 250cc di ARRC Thailand, Gerry Salim ke-5)
Part penggebuk ruang bakar ini dipasang mendem 0,5 mm dari bibir silinder saat TMA, kalau ditambah paking jadi sekitar 0,8 mm.
Sementara head silinder dipapas sekitar 0,2 mm, sehingga ketemu kompresi mesin 12,5:1, untuk meminum Pertamax Turbo.
Klep in dan ex pakai klep standar Sonic 150 yang diperkecil, in 26 mm dan ex 23 mm. Klep ini digerakkan kem berdurasi 272 derajat.
Secara regulasi kelas HDC5 mengharuskan Throttle Body (TB) diameter berukuran 26 mm.
Sementara Akiang lebih memilih TB CB150R berukuran 30 mm.
(Baca juga: Akan Diluncurkan, New Honda Super Cub C125 Sudah Pakai Lampu LED Bro!)
"TB ini dipasangkan pipa sok dari bahan aluminium di lubangnya, dengan ukuran venturi 26 mm. Koin butterfly juga dibuat ulang dan disamakan dengan lubang venturinya. Pilih TB CB150R, karena injektornya ada di intake bagian bawah, jadi semprotannya bisa lebih cepat dan fokus," ucap Erwin alias Akiang.
PENGAPIAN.
Sebagai pengatur bahan bakar dan timing pengapian, Akiang andalkan ECU bikinan Bintang Racing Team (BRT).
"Koil masih pakai standar bawaan pabrik, magnetnya juga masih standar, cuma dibubut aja sedikit untuk jadi lebih enteng sekitar 600 gram," tambah Akiang.
DATA MODIFIKASI
Ban : IRC Fasti 1 90/80 – 17
Sok belakang : Ohlins
Knalpot : Hogo
Final Gear : 12/40 mata
KOMENTAR