Catat! Ini Dia Rincian Biaya Perbaikan dan Pergantian Sparepart Motor Usai Terkena Banjir

Ahmad Ridho - Kamis, 30 November 2017 | 20:48 WIB
@roda2blog
Motor yang terkena banjir harus langsung di servis.

MOTOR Plus-online.com - Motor menerjang banjir pasti punya risiko.

Begitu juga ketika motor terendam air, harus diservis dan dibongkar.

Pastinya ada biaya servis setelah motor kena banjir.  

Wedijanto Widarso, General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor menyebutkan pengendara meski tahu letak komponen-komponen vital motornya.

(BACA JUGA: Jalan Tergenang Banjir? Ini Teknik Pengereman yang Benar Buat Pengendara Motor Biar Enggak Celaka)

Misalnya, filter udara motor yang dikendarai.

“Berapa perkiraan tingginya, jika kedalaman air lebih tinggi dari letak komponen itu, sebaiknya jangan menerjang banjir,” jelasnya.

Tanto Aridewo, Koordinator Aftersales Service Yamaha Direct Distribution System, Jakarta menambahkan untuk genangan yang tidak terlalu tinggi misalkan sekitar 30-40 cm saja, kemungkinan air bercampur oli sangat besar.

(BACA JUGA: Biar Kawasaki KLX Lancar Jaya Saat Terobos Banjir, Ternyata Caranya Gampang Bro!)

“Gelombang air yang ditimbulkan dari gerakan berkendara bisa lebih tinggi dari ketinggian air sebenarnya,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi paling ringan dari dampak banjir pada mesin, membuat pemilik harus menservis.

Makanya, perhitungkan biaya servis setelah motor kena banjir.

(BACA JUGA: Keren! New Honda Super Cub C125 yang Bakal Dirilis Tahun Depan Ternyata Bermesin Injeksi)

“Penggantian berkisar pada busi dan filter udara, plus biaya servis,” jelasnya.

Untuk servis sedang, tidak beda jauh dengan servis ringan.

“Hanya nambah oli saja, cuma kalau untuk motor matik agak sedikit mahal.

Karena harus mengganti bagian daleman CVT.

Makanya, untuk pemilik motor berpenggerak otomatis hindari saja lah kalau ada genangan yang cukup tinggi,” bilang Tanto.

(BACA JUGA: Usai Operasi Poor Pump di Barcelona, Begini Kondisi Terbaru Takaaki Nakagami)

Nah, yang repot biaya servis setelah motor kena banjir jadi harus turun mesin karena piston pecah atau connecting rod bengkok.

“Ini harus belah mesin. Biayanya mencapai jutaan,” sebut Tanto.

Baik Tanto maupun Wedijanto menyarankan pengendara yang memang terpaksa harus melewati jalur banjir, sebaiknya mematikan motor.

“Dorong saja. Jangan dinyalakan. Ini jauh lebih aman,” sebut Tanto.

(BACA JUGA: Persiapan Menghadapi MotoGP 2018, Bos Ducati Malah Murka Gara-gara Masalah Ini)

Sebab, kita tidak bisa mengetahui apakah air telah nyelinap ke dalam ruang mesin atau tidak.

Jika telah masuk dan terjadi water hammer dampaknya bakal parah.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular