Oh iya, piston TDR itu punya dome setinggi 1,5 mm.
Pemasangannya bibir seher dibuat mendem 0,8 mm dari bibir liner, saat berada di TMA.
Saat diburet, rasio kompresi terukur 11,7 : 1.
“Cc dan rasio kompresi segitu cukup buat adventure. Soalnya, motor juga dipakai harian,” tukas Ferry Jayus.
Di area ini, mekanik bertato yang bisa dihubungi di 0822-6096-6327, menyebutkan kalau klep masih mengandalkan standarnya.
(Baca juga: Video Skill Tingkat Dewa Freestyler di Lintasan Sirkuit, Bikin Jantung Deg-degan)
“Hanya dilakukan porting polish sederhana. Gak pake gedein klep,” tambahnya.
Namun biar asupan bahan bakar dan pembuangan lebih maksimal, noken as dicustom dengan profil spesial.
“Spesial karena bikinnya masih pake gerinda duduk manual,” canda mekanik berumur 33 tahun.
Hasil ubahannya, klep ex dibikin membuka 380 BBDC (sebelum TMB) dan menutup 160 ATDC (setelah TMA).
Sedangkan klep in buka di 150 BTDC (sebelum TMA) dan nutup di 390 ABDC (setelah TMB).
Liftnya 7,4 mm untuk Ex dan 7,2 mm untuk In.
“Untuk LSA, rahasia ya, hehehe..,” kekeh Ferry.
KARBURATOR.
Pengabut bahan bakar bawaan yang model vakum, dilengserkan.
Gantinya pakai Keihin PWL 26, copotan dari Kawasaki Ninja 150R, tanpa dilakukan reamer.
Ukuran pilot jet dan main jet dipatok 38/102.
“Kombinasi ini masih kekeringan, karena belum sempat setting ulang,” aku sang mekanik.
KOMENTAR