MOTOR Plus-online.com - Sebagai kejuaraan balap tertinggi, MotoGP pernah rekrut beberapa pembalap dari kejuaraan World Superbike (WSBK).
World Superbike (WSBK) juga merupakan balapan motor produksi masal level tertinggi di dunia.
Menariknya, sekarang tim MotoGP seperti tidak melirik para juara dunia WSBK untuk menunggang motor prototipe-nya.
Terakhir ada Loris Baz yang tahun 2015 direkrut salah satu tim MotoGP.
Baz direktur setelah berhasil masuk ke papan atas kejuaraan WSBK di tahun 2014.
Namun performanya Baz di MotoGP tidak cukup bagus, yang membuatnya dimusim 2018 nanti kembali ke WSBK.
(BACA JUGA: Dani Pedrosa Ungkap 3 Kunci Sukses Marc Marquez di MotoGP)
Sebelumnya ada juga beberapa juara dari WSBK yang pindah ke MotoGP di musim berikutnya misalnya Troy Bayliss, Ben Spies, dan Colin Edwards.
Namun, mereka mayoritas gagal bersinar di motor prototipe.
Saat ini, pembalap asal Britania Raya Jonathan Rea sudah membuktikan jadi penguasa WSBK beberapa musim terakhir.
Tiga tahun berturut-turut bersama Kawasaki, Jonathan Rea berhasil menjadi juara ajang tersebut.
Pembalap 30 tahun itu dua kali rasakan balapan di GP San Marino dan GP Aragon kala itu.
(BACA JUGA: Terungkap Isi Kotak Hitam Rahasia di Buntut Motor MotoGP Ducati)
Namun, sampai saat ini belum ada tim MotoGP yang berminat rekrut sang juara World Superbike tersebut menjadi pembalap reguler.
Bos tim Yamaha, Lin Jarvis saat ini menolak untuk rekrut pembalap World Superbike.
"Bakat yang datang ke kelas premier berasal dari Moto2 dan Moto3, Superbike masih pengecualian," kata Lin Jarvis seperti dilansir GridOto.com dari GPOne.com.
Kemudian ada Sports Director Ducati, Paolo Ciabatti yang sekata dengan Lin Jarvis.
Paolo Ciabatti menilai pembalap berpengalaman dari ajang berbeda akan susah.
"Lebih mudah mengatur pembalap muda di kejuaraan ini," kata Paolo Ciabatti.
Musim 2018 ini tim MotoGP lebih memilih pembalap dari Moto2 misal Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, dan Thomas Luthi.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR