Setelah melakukan berbagai cara, barulah kemudian motor Ural yang hendak dijual oleh HMI dinyatakan lulus uji emisi dan diizinkan didistribusikan di Indonesia.
"Ini agak unik nih.
Padahal kita tahu polusi di Indonesia, terutama di Jakarta lumayan parah ya," ucap Dhani.
Motor CBU merek KTM yang diimpor dan didistribusikan oleh produsen balap AHRS.
Produsen dan distributor perlengkapan balap AHRS yang juga salah satu importir KTM di Indonesia, mengeluhkan hal yang sama.
(BACA JUGA: Sejarah Balap Malam Indonesia tahun 2000-an, Ternyata Begini Ini Asal-Usul RX King Setan)
Counter Marketing AHRS Reza Hendra menyatakan selama tahun 2017, pihaknya baru bisa menjual lima unit motor CBU.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, motor CBU yang bisa dijual bisa mencapai 20-30 unit.
"Sudah ada lagi sih tujuh yang lagi inden.
Tapi datangnya lama.
Biasanya bisa datang Juni, sekarang baru bisa November," kata Reza saat ditemui KompasOtomotif di AHRS Racing Shop, Depok, Rabu (1/11/2017).
(BACA JUGA: Mantap Jiwa! Bikers Ini Beli Kawasaki Ninja 250 Fi Cuma Buat Nyabit Rumput Untuk Hewan Kesayangannya)
Reza mengatakan motor CBU jadi sulit diimpor karena proses mendatangkannya memakan waktu yang lama.
Hal ini berdampak terhadap keengganan konsumen untuk membeli.
"Karena datangnya lama, orang jadi males.
(Contohnya) sudah deal soal harga, cuma karena inden 1-2 bulan, jadi dianggap kelamaan," ujar Reza.
Source | : | KompasOtomotif |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR