(BACA JUGA : Bawa Tumpukan Karpet Pakai Motor di Jalanan Macet? Cuma Orang Ini yang Bisa, Simak Videonya)
Sedangkan Castrol Magnetic menggunakan survei berdasarkan data pengguna Navigasi Tom Tom, mesin GPS, untuk menghitung jumlah berhenti dan jalan yang dibuat setiap kilometer.
Hasil data indeks stop-start yang dilakukan saat itu menempatkan Jakarta sebagai kota terburuk dalam kemacetan lalu lintas di dunia, dengan rata-rata terdapat 33.240 kali proses berhenti di jalan per tahun.
Jusri menyatakan, dirinya cenderung meragukan riset yang dilakukan Inrix Global Scorecard.
Sebab hasil tersebut menyebutkan kemacetan Jakarta lebih baik dibanding Ibu Kota Thailand, Bangkok.
Berdasarkan pengalaman Jusri, ia menilai lalu lintas Jakarta lebih baik dibanding Bangkok terjadi 15 tahun lalu. Tapi tidak demikian saat ini.
(BACA JUGA : Netizen Posting Ilustrasi Begini Gara-gara Kendaraan Pribadi Dianggap Bikin Macet)
Jusri menilai Bangkok kini memiliki jaringan transportasi massal dan infrastruktur jalan yang lebih baik dibanding Jakarta. Sehingga kemacetan hanya terjadi pada jam-jam tertentu.
Dari hasil riset yang dilakukan Inrix Global Scorecard, Bangkok berada di peringkat 11 dalam daftar kota termacet.
Sedangkan 10 kota yang masuk dalam daftar 10 besar adalah:
1. Los Angeles, AS
2. Moskow, Rusia
3. New York, AS
4. San Fransisco, AS
5. Bogota, Kolombia
6. Sao Paulo, Brasil
7. London, Inggris
8. Atlanta, AS
9. Paris, Perancis
10. Miami, AS
Artikel ini sudah dipublikasikan oleh Kompas.com dengan judul http://otomotif.kompas.com/read/2017/12/24/115941915/perilaku-berkendara-warga-jakarta-belum-membaik
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR