Selama perjalanan, mereka menghadapi berbagai tantangan yang cukup menguras fisik.
(BACA JUGA : Ketat! Cuma Beberapa Komponen Ini yang Boleh Diganti MotoGP Dalam Setahun)
Keterbatasan BBM di negara itu juga berdampak pada susahnya mendapat produk lain, seperti oli.
Padahal, skuter Lambretta lawas yang dipakai bermesin 2-tak yang membutuhkan oli samping.
“Solusinya kami menggunakan minyak goreng yang dicampur ke tangki bensin,” beber Filippo. Wah, kreatif ya!
“Kami juga pernah terus memaksa Lambretta dengan kondisi ring piston sudah patah satu.Setelah ribuan kilometer berjalan dengan kondisi mesin seperti itu, kami baru bisa mengganti ring pistonnya. Untungnya, mesin Lambretta ini cukup kuat untuk diajak jalan sampai India,” kata Filippo.
(BACA JUGA : Bukan Hoax! Helm Valentino Rossi Edisi Laguna Seca 2010 Dijual Cuma Rp 500 Ribu, Sikat Bro)
“Hal terbaik yang bisa kami rasakan adalah ketika kami bertemu orang-orang baru dengan kultur yang berbeda di setiap negara yang kami kunjungi,” ujar Francesca.
Perjalanan mereka yang mengendarai skuter juga jadi keuntungan tersendiri.
Soalnya, populasi skuteris banyak terdapat di negara-negara tertentu.
“Terutama di Asia Tenggara, kami selalu menjadi tamu istimewa di setiap negara,” ungkap Francesca.
Setelah dari Jogja mereka berencana berjalan ke arah timur.
“Setelah itu, kami akan berencana ke Australia terus ke Selandia Baru untuk kemudian menyeberang Amerika Selatan, lanjut riding sampai Amerika Utara dan kembali ke benua Eropa.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR