MOTOR Plus-online.com - Penggunaan ban Michelin dari sebelumnya Bridgestone juga membuat pendekatan setting motor MotoGP berubah.
Ini menjadi tantangan sekaligus kesulitan terbaru bagi teknisi dan pembalap.
Jika setting tidak maksimal otomatis kinerja motor bakal buruk.
Makanya, banyak pembalap lebih bekerja keras saat sesi Free Practice.
Itu karena sulit mencari setting pas dari ban Michelin.
Andrea Dovizioso yang mulai pertengahan seri musim ini tampil gemilang pernah mengungkap blak-blakan.
(BACA JUGA : Desain Helm Lebih Angker, Tanda Kalau Valentino Rossi Siap Libas Lawan-lawannya di MotoGP 2018)
Dovi menuturkan bukan cuma riding style yang berubah, tapi cara menseting motor juga jauh berbeda dibanding ketika pakai Bridgestone.
“Saat pakai Bridgestone yang cengkraman ban depannya bagus, late braking adalah cara paling tepat untuk overtake atau mempercepat. Kita lupakan traksi ban belakang yang kurang bagus. Kita seting motor sestabil mungkin saat mengerem keras. Itu sudah cukup,” buka Dovi.
“Di Michelin anda tidak bisa lakukan pendekatan seting seperti itu. Kesempatan berhasil atau terjatuh saat mengerem keras sangat tipis. Pembalap harus halus dalam menekan rem atau membuka gas. Suspensi depan juga wajib stabil, karena minimnya traksi membuat resiko jatuh saat terkena aspal bumpy lebih besar,” tambahnya.
Salah satu adaptasi lain yang banyak dilakukan pembalap tahun ini adalah penggunaan rem belakang.
Bukan tanpa alasan, karena cengkraman ban belakang Michelin lebih baik, pembalap mulai memanfaatkan rem belakang untuk bantu berhenti.
(BACA JUGA : Tampil Kurang Bagus di MotoGP 2017, Jorge Lorenzo Malah Bermimpi Bisa Meraih Ini Musim Depan)
Bahkan, Jorge Lorenzo yang tidak terbiasa pakai rem belakang memaksa diri untuk mencoba.
Lorenzo pakai rem belakang yang tuasnya dipindahkan ke tangan atau disebut thumb brake.
Menariknya, isu mulai memburuknya traksi ban belakang Michelin mulai merebak.
Terutama untuk para penunggang Yamaha setelah Maverick Vinales dan Valentino Rossi terjatuh akibat hilangnya traksi roda belakang.
Namun, sampai pertengahan musim belum ada pernyataan resmi dari teknisi tim Yamaha.
Terlepas dari keluhan para pembalap, kondisi ban Michelin yang tidak menentu justru membuat balap lebih menarik.
Setiap seri ada kejutan dan sulit diprediksi.
Enggak heran hingga akhir musim 2017 tidak ada pembalap yang mendominasi.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR