MOTOR Plus-online.com - Tahun baru 2018 tinggal beberapa jam lagi.
Nah, khusus yang mau merayakan tahun baruan di tempat-tempat yang jaraknya jauh perhatikan kesehatan motor.
Tujuannya jelas, biar aman dan nyaman selama perjalanan dan motor enggak ngadat (mogok).
Khusus untuk motor injeksi, aki merupakan part vital yang harus diperhatikan.
Jangan sampai aki bermasalah alias tekor karena menghambat perjalanan.
(BACA JUGA: Super Kreatif! Trik Jitu Buat Biker yang Pulang Larut Malam, Begal Dijamin Kabur Ketakutan)
Pasti repot kalau mogoknya di daerah yang jauh dari bengkel atau toko spare part.
Makanya, untuk memudahkan mantau kondisi aki, bikers bisa mengaplikasi indiktor tegangan aki alias volt meter.
Karena indikator ini bisa menginformasikan kondisi tegangan aki secara real time.
Sekalipun kerusakan pada aki bisa terpantau lewat indikator check engine, yang memperlihatkan kode error.
Tapi, itu kan sudah keburu kejadian.
(BACA JUGA: Siapa Kandidat Juara Dunia MotoGP 2018? Carlo Pernat Tegas Memilih Pembalap Ini)
Kalau bisa terpantau sebelumnya, kan kita bisa dilakukan langkah penanganannya.
Namun buat yang belum memasang voltmeter, dan enggak mau mengalami aki bermasalah dalam perjalanan.
Ada baiknya lakukan pengecekan kondisi aki sebelum melakukan perjalanan jauh.
Cara deteksi paling mudah, saat kunci kontak dinyalakan, jika didapati lampu spidometer terlihat redup dan dinamo stater agak tersendat saat tombol stater di tekan, ada kemungkinan tegangan aki sudah lemah.
(BACA JUGA: Enggak Terbayang! Ternyata Ini Fungsi dan Sebutan 'Kawat Nyamuk' di Ujung Knalpot Motor MotoGP)
“Lazimnya sih jika tegangan aki sudah di bawah 12 volt, indikator check engine akan menyala dan ECU mengirimkan kode error di spidometer,” bilang Ari Sarwono, chief mekanik Yamaha Tabrani Jaya Motor di Bekasi, Jawa Barat.
Nah, untuk yang ingin memasang voltmeter, caranya gampang kok sob.
Umumnya hanya menyambungkan dua kabel, yaitu kabel positif dari voltmeter disambungkan keluaran setrum dari kunci kontak.
Sedang kabel negatif dari indikator dihubungkan ke massa di body atau negatif aki.
Oh iya, idealnya bila kondisi aki normal, saat mesin dalam keadaan off lama.
(BACA JUGA: Gokil! Motor Sport Kawasaki Terbaru 2018 Ini Harganya Setara Banderol Toyota Sienta Tipe V)
Tegangan aki terpantau minimal 12 volt.
Sedangkan, saat mesin hidup dan diblayer sampai putaran tinggi, tegangan aki tak boleh lebih dari 14,9 volt.
Nah, jika saat motor dinyalakan voltase aki turun atau tidak bertambah, ada baiknya cek ulang.
“Ada kemungkinan akinya sudah tidak dapat menyimpan arus dengan baik, atau perangkat kelistrikan lain seperti kiprok atau spul sudah lemah,” terang Ari.
Sebaliknya jika voltase aki sampai lebih dari 14,9 volt, bisa dipastikan limiter kiprok sudah jebol.
Kalau didiamkan (kiprok tidak segera diganti), akan membuat aki melendung alias buncit.
(BACA JUGA: Lumasi Rantai Tipe Oring Jangan Asal Semprot, Harus Chainlube Khusus)
Supaya berkendara lebih aman dari aki tekor, perangkat kelistrikan juga wajib dijaga.
Seperti kelayakan kabel-kabel kelistrikan, hingga variasi tambahan yang membebankan aki, sebaiknya dicopot sementara.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR