Jika kualitas pelumas sudah mulai jelek, tentu gesekan akan semakin besar dan membuat mesin jauh lebih boros.
(BACA JUGA: Viral! Pengendara Yamaha Aerox Ini Mendadak Tenar Usai Membelah Kemacetan Demi Ambulans)
Ketiga, tekanan angin ban ideal juga dibutuhkan untuk membuat motor irit.
Idealnya, tekanan ban depan 29 psi dan untuk ban belakangnya 33 psi.
Kalau kurang dari itu area permukaan ban yang menapak dengan aspal jadi lebih besar.
Ini membebani mesin saat memutar roda yang berimbas borosnya bahan bakar.
Keempat, diameter pelek bisa berpengaruh juga ke konsumsi BBM.
(BACA JUGA: Bahaya! Karet Ini Bikin Mesin Kamu Jebol Gara-gara Getas)
Misalnya motor matik banyak yang mengganti ukuran roda dari 14 inci menjadi 17 inci.
Modifikasi seperti ini bisa bikin konsumsi BBM boros.
Hasil pengujian, matik dengan pelek 14 inci bisa berlari hingga jarak 37,5 km/liter.
Sedangkan pelek 17 inci, hanya sanggup tempuh jarak 35,9 km/liter.
Itu artinya, penggunaan diameter pelek lebih besar bikin konsumsi BBM matik lebih boros 1,6 km/liter.
(BACA JUGA: Hati - hati! Pemalak Kendaraan Ekspedisi Merajalela, Pelakunya Preman Bermotor!)
Kelima adalah bore up, enggak selamanya bore up bikin motor boros. Kenyataannya pada motor matic bore up bisa bikin irit.
Sebab, motor jadi tidak butuh putaran gas dalam untuk menjalankan motor.
Hasil tes bore up di Yamaha Nouvo, sebelum bore up, Nouvo mampu berjalan hingga 32,8 km (satu liter BBM).
Setelah dibore up, Nouvo mampu ngacir sajauh 34,2 km/liter.
Artinya, lebih irit 1,4 km/liter.
Tenaga juga lebih besar, efeknya, tak perlu putar lebih dalam grip gas.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR